Rakor Ketiga Pokja Daerah #Berjarak, Menteri PPPA Minta Dinas Terkait Perhatikan Kelompok Rentan Terdampak

Kita hendaknya dapat memberikan rasa aman kepada kelompok rentan terdampak.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI

PANGKALPINANG — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI berharap agar dinas terkait di daerah memberikan perhatian kepada kelompok rentan terdampak covid-19. Contohnya perempuan hamil, balita dan anak-anak. Pasalnya Kementerian PPPA bergerak dalam visi perempaun dan anak.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI mengatakan, masih banyak bantuan terkait covid-19 dialokasikan untuk pembagian sembako. Ini memang menjadi prioritas utama agar masyarakat tidak kelaparan.

Namun ada hal-hal sangat penting juga harus menjadi perhatian, sebab ada juga ibu hamil, balita dan kelompok rentan lainnya. Ia menambahkan, hal ini perlu mendapat perhatian. Sebab Kementerian PPPA bergerak dalam visi perempaun dan anak yang menjadi perhatian semua.

Ini terkait dengan pemenuhan kebutuhan spesefik. Menurutnya, ada beberapa skema disampaikan terkait intervensi ini. Sebab Kementerian PPPA tidak bisa melakukan tindakan maksimal tanpa bantuan teman-teman di daerah.

“Kami mengapresiasi teman-teman di daerah. Beberapa surat edaran berkaitan dengan kegiatan sosialisasi sudah ditindak lanjuti,” jelasnya saat vicon Rakor ketiga Pokja Daerah #Berjarak, Rabu (29/04/2020).

Kepala DP3ACSKB Babel Dra. Susanti, M.AP beserta jajaran di lingkungan DP3ACSKB secara langsung mengikuti vicon rakor tersebut di kantor. Sedangkan bagi yang sedang menjalankan tugas dari rumah, mengikuti vicon dari tempat tinggal masing-masing.

Banyak kasus-kasus dari kelompok rentan terdampak. Ayu Bintang Darmawati mencontohkan, ada ibunya terpapar covid-19 dan anaknya harus melakukan isolasi mandiri. Seperti kasus terjadi di Bogor, sehingga membuat anak-anak juga ikut terpapar covid-19.

“Kita hendaknya dapat memberikan rasa aman kepada kelompok rentan terdampak. Ini suatu wacana yang dapat didiskusikan lebih intensif lagi,” pesan Ayu Bintang Darmawati.

Menyinggung mengenai adanya pengurangan anggaran, Ayu Bintang Darmawati berkomitmen tidak akan melakukan pemotongan anggaran dekon. Pengurangan dana hanya dilakukan di kementerian dan satker. Sebab nantinya daerahlah yang akan bergerak langsung.

“Sekitar 70 persen dana dekon, kita harapkan digunakan untuk pemenuhan bantuan spesifik di daerah masing-masing. Mudah-mudahan sudah melakukan revisi anggaran dan langsung action,” harapnya.

Kementerian PPPA dalam waktu dekat akan mengeksekusi bantuan spesifik perempuan dan anak. Sementara ini dikonsentrasikan di Jakarta terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan anggaran Kementerian PPPA sangat terbatas.

Ia menelanjutkan, untuk pelaksanaan bantuan tersebut Kementerian PPPA telah menjalin kerja sama dengan dunia usaha. Kementerian PPPA saat ini masuk dalam Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 secara nasional pada subtugas pencegahan dan subtgas respon.

“Kementerian PPPA juga akan meluncurkan program layanan psikologi untuk kasus terdampak covid-19. Layanan ini dengan melibatkan puspaga, UPTD dan P2PT2. Ini semua dapat segera dioptimalkan,” harapnya.

Sementara Kepala DP3ACSKB Dra. Susanti, M.AP mengatakan, penanganan covid-19 menjadi perhatian Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Orang dalam pemantauan diberikan gelang, sehingga pergerakannya terawasi oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Inovasi tersebut mendapatkan apresiasi dari Presiden RI. Selain itu, kata Kepala DP3ACSKB, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga sudah mempunyai alat PCR untuk mendeteksi pasien terpapar covid-19. Sehingga Bangka Belitung tidak lagi perlu mengirimkan sample ke pusat.

Kebijakan lain, jelasnya, Gubernur menganjurkan ASN di lingkungan pemerintah provinsi agar memberdayakan industri rumah tangga dan UMKM. Caranya, ASN dianjurkan berbelanja di sejumlah IR dan UMKM. Hal ini untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Untuk membantu UMKM tersebut, DP3ACSKB Babel juga menjalin kerja sama dengan pihak perguruan tinggi,” paparnya.

Tinggalkan Balasan