Kami juga mohon dukungan dan peran dari Walikota Pangkalpinang untuk diperhatikan pembinaannya. Kita berharap olahraga menembak ini berbicara ke tingkat nasional dan internasional
SUHARTO
Pelatih Anggit Shoting Club (ASC) Sungailiat Bangka
SUNGAILIAT – Petembak Bangka Belitung berasal dari tiga klub menembak sparring uji kompetensi. Kegiatan ini bertujuan mengukur kemampuan top score petembak. Tiga klub tersebut di antaranya, Anggit Shoting Club (ASC), Sekolah Keterbakatan Olahraga (SKO) dan Cakra Shoting Club (CSC).
Pelatih tiga klub ini secara langsung menyaksikan sparring. Sebagaimana diketahui, Anggit Shoting Club (ASC) didirikan Suharto, Sekolah Keterbakatan Olahraga (SKO) dimotori Kadiskepora Bangka Belitung ditangani Riduan Gunawan dan Cakra Shoting Club (CSC) dibesut Husni.
“Ini sangat bagus dilakukan di masa pandemi Covid-19, untuk mengukur kemampuan top score atlet. Kalau kita lihat dari postur tubuhnya, fasilitas sarana, senjatanya sudah memadai, karena tetap menggunakan standar dunia,” kata Suharto, Minggu (5/6/2020).
Suharto menilai, ada beberapa kekurangan, seperti sepatu dan sweater masih menggunakan alat biasa. Jika ditangani secara serius, ke depan atlet-atlet akan bisa bicara di kancah nasional maupun internasional. Namun dengan catatan tidak berhenti latihan.
“Terlebih didasari fisik yang dikelola Husni. Standar militer, kedisiplinan tetap dijaga dan diperhatikan. Kemudian teknik, saya berkolaborasi dengan Riduan Gunawan yang notabene juga keduanya mempunyai lisensi pelatih B tingkat ASIA,” jelasnya.
Berkat pengalaman ini, kata Suharto, pelatih petembak berkeyakinan suatu saat akan muncul bibit petembak yang bisa mengharumkan Bangka Belitung khususnya dan Indonesia umumnya.
“Indonesia masih memandang keberadaan saya dan Riduan Gunawan, karena pernah menjadi mantan atlet nasional. Apalagi Riduan Gunawan pernah menjuarai Top Score di tingkat nasional dan internasional pada masanya,” ungkap Suharto.
Pembinaan petembak di Pangkalpinang terus melaju. Terutama klub CSC yang ditangani Husni dan Riduan Gunawan sudah membuahkan hasil masuk di Program SKO Muhammad Noer Bangka Belitung. Ini artinya PERBAKIN sudah semakin membaik.
“Kami juga mohon dukungan dan peran dari Walikota Pangkalpinang untuk diperhatikan pembinaannya. Kita berharap olahraga menembak ini berbicara ke tingkat nasional dan internasional,” harapnya.
Animo dan atlet sangat tinggi. Suharto mengucapkan terimakasih atas peran Husni dan Riduan Gunawan yang sudah membangunkan atlet-atlet dan sekarang ini sedang dibina.
Hasil uji kompetensi, juara I dan II masih didominasi klub ASC. Sedangkan juara III klub CSC notabene atlet yang juga masuk SKO. Suharto merasa bangga dengan masuknya atlet menembak di jajaran SKO.
Menurut Suharto, ini membuktikan sejarah buat Indonesia yang Ketua PB PERBAKIN Letjen Joni dan didukung penuh Ketua Umum Pengprov PERBAKIN Babel bisa masuk dua petembak ke SKO. Ini wajar, karena ada atlet putri Indonesia sudah masuk tingkat olimpiade atas nama Fidia Rafika dan ini putri daerah dari Kalimantan Timur.
Cabang olahraga menembak dimasukkan dari lima cabang olahraga strategis. Hal itu mendorong Kemenpora RI atas izin Presiden Pak Jokowi agar cabang olahraga menembak untuk Indonesia tetap dibina dan dicari bibit-bibit petembak handal.
Peluang ini ditangkap Erzaldi Rosman dengan berani mendirikan Sekolah Menembak yang dimasukkan ke dalam pendidikan SKO MUhammad Noer Bangka Belitung. Tahun 2021, atas informasi dari Kemenpora RI, di PPLP akan masuk cabang olahraga menembak.
“Ini berkat yang saya sampaikan kepada Bapak Menteri Zainudin Amali beberapa waktu lalu, saat acara penutupan PORNAS KORPRI 2019 di GOR Sahabudin Bangka Belitung melalui paparan di Novotel Hotel,” jelasnya.
Rencananya, kata Suharto, untuk tahap awal ada sepuluh provinsi cabang olahraga menembak akan dimasukkan di PPLP. Salah satunya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi salah satu inisiator tersebut.
Saat ini petembak Bangka Belitung sudah ada yang lolos PON. Kendati demikian, jelasnya, tetap masih membutuhkan support dari atlet generasi berikutnya. Sehingga Bangka Belitung punya atlet untuk mengikuti Kejurnas maupun PON.
“Saya berpesan kepada Husni yang juga anggota TNI dan Riduan Gunawan untuk terus membina atlet. Saya lihat dari teknis dan top score saat sparring, ada angka cukup bagus. Ini menjadi kunci peluang setelah PON di Papua nanti,” ungkapnya.
Suharto juga ingin menggandeng Yosi, petembak level Sea Games untuk cabang olahraga menembak running target. Kalau mantan petembak nasional ini pulang, dan mau bergabung tentunya akan membuat Bangka Belitung menjadi perhatian.
Saat ini provinsi luar juga merasa segan atas lahirnya petembak Babel seperti Anggita Putra Pratiasta dan petembak putri Triya Marlina. Sebab saat mengikuti Kejurnas sering mendapatkan medali.
“Insyaallah Bangka Belitung bisa disegani provinsi lain. Mudah-mudahan kalau nantinya tim cukup dan score bisa menyamai petembak yang sudah lolos PON, saya berkeyakinan peluang medali itu ada di tangan,” tegas Suharto.