JAKARTA – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk memiliki semangat menjadi lebih baik dalam kondisi apapun, sehingga dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman.
Angela Tanoesoedibjo saat memberikan keynote speech dalam acara Dies Natalis Ke-1 Universitas Dian Nusantara, Senin (28/9/2020) mengatakan, selalu diajarkan untuk mengambil pelajaran dari setiap persoalan. Satu hal yang dapat diambil dari situasi COVID-19 saat ini adalah percepatan digitalisasi di setiap sektor dan di seluruh lapisan masyarakat.
“Ini semua karena digitalisasi adalah satu-satunya cara untuk membantu masyarakat dalam beraktivitas, bekerja, berinteraksi, belajar dalam segala pembatasan yang ada saat ini. Masa depan kita adalah digital, kita tidak bicara sebatas produk digital seperti games dan aplikasi namun kita bicara digitalisasi proses bisnis yang bisa mengubah struktur organisasi bisnis dan cara bisnis beroperasi hari ini di berbagai sektor, dimana ini adalah disrupsi yang sangat fundamental,” kata Angela.
Untuk itu, Angela mengingatkan agar mahasiswa terus memupuk diri menjadi pribadi yang tangguh agar dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul. Lembaga pendidikan, terlebih lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, memegang peranan yang sangat penting khususnya dalam mencetak SDM yang tidak hanya terampil, namun juga berkarakter.
Demikian halnya dengan Universitas Dian Nusantara yang harus mampu menjadi ujung tombak perubahan, mencetak SDM yang mampu menjawab kebutuhan industri sehingga dapat langsung terserap atau mampu menjadi wirausaha yang menghasilkan produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen dan bahkan menciptakan lahirnya startup juga unicorn baru.
“Tantangannya sekarang adalah menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi perubahan zaman ini serta pemahaman mengenai pentingnya kedaulatan data. Sehingga Indonesia bisa mempunyai peranan penting bukan sekadar konsumen namun sebagai pemain global yang diperhitungkan,” kata Angela.
Dalam sambutannya, Angela juga menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, prioritas pemerintah saat ini adalah keselamatan dan kesehatan rakyat. Karena kunci agar ekonomi Indonesia membaik adalah kesehatan yang baik. Sampai dengan 25 September 2020 angka kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia sudah berada di angka 196 ribu dengan tingkat kesembuhan mencapai 73,5 persen. Fokus pemerintah sekarang adalah menekan angka kematian serta jumlah kasus harian.
Dalam memprioritaskan kesehatan untuk pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf telah menyiapkan dana Rp3,3 triliun untuk memulihkan pariwisata daerah serta untuk membantu usaha hotel dan restoran untuk operasional dan penerapan protokol kesehatan.
Selain itu sebanyak Rp118 miliar telah dialokasikan untuk sertifikasi CHSE gratis dengan melibatkan auditor independen bagi usaha dan destinasi pariwisata yang telah menerapkan protokol kesehatan serta anggaran Rp100 miliar untuk program Reaktivasi Industri Perhotelan Melalui Pendukungan Akomodasi Masyarakat Berstatus Pasien Terkonfirmasi Tanpa Gejala dan Tenaga Kesehatan.
“Tentu perlu kekompakan dan kedisiplinan kita semua untuk mewujudkan hal ini, kita harus terus bersama-sama mengingatkan satu dan lainnya untuk disiplin memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan, hidup sehat, dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ujar Angela.
Sumber: Kemenparekraf