PANGKALPINANG — Pengarusutamaan gender (PUG) bukan hanya menjadi tugas DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebab kegiatan ini mesti melibatkan semua OPD. Adapun OPD driver yakni, DP3ACSKB, Bappeda, Bakuda dan Inspektorat. Namun semua OPD hendaknya punya inovasi.
Demikian dikatakan Kepala Bidang PKHP DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wardiah, SH. MH saat mewakili kepala dinas pada kegiatan zoom metting persiapan verifikasi PUG Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Semoga tahun ini kembali mendapatkan penghargaan, dan meningkat menjadi Anugerah Parahita Ekapraya Utama/mentor. Ini hendaknya menjadi harapan kita semua,” harapnya, Rabu (24/2/2021).
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mempunyai komitmen untuk menerapkan PUG. Begitu juga dengan kebijakan umum dan operasional. Sedangkan mengenai SDM, sudah menyiapkan tenaga terlatih. Mengenai inovasi, kini Bangka Belitung sudah memiliki Sekolah Perempuan.
Penilaian inovasi dari kementerian nantinya untuk inovasi yang sudah dilaksanakan, dan Sekolah Perempuan sudah berjalan. Tahun lalu, Sekolah Perempuan sudah mewisuda siswa. Adapun siswa sekolah ini, merupakan ibu-ibu yang menjalankan atau ingin membuat industri rumahan.
Seperti sebelumnya, tim dari Kementerian PPPA memilih acak dinas yang mempunyai program anggaran responsif gender. Jika terdapat OPD membutuhkan pendamping membuat penganggaran program PUG, DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap melakukan pendampingan.
Mengenai pengisian data, kalau terjadi kendala secara online bisa langsung menyampaikan data tersebut ke DP3ACSKB Babel. OPD juga bisa menyampaikan fasilitas yang sudah disediakan seperti ruangan laktasi, fasilitas disabilitas, ruang anak dan sejumlah fasilitas lainnya terkait PUG.
“Sejumlah fasilitas tersebut difoto sebagai data dan bahan verifikasi. Bagi OPD yang belum mempunyai sejumlah fasilitas penunjang program PUG ini, diharapkan bisa menyediakannya. Sebab responsif gender memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi perempuan,” jelasnya.(DP3ACSKB)