BANGKA TENGAH – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Drs. Abdul Fatah, M.Si mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pernikahan usia dini. Sebab pernikahan usia dini berdampak terhadap timbulnya kasus stunting. Usia ideal untuk menikah yakni, laki-laki berusia 25 tahun dan perempuan berusia 21 tahun.
“Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menghambat terjadinya penikahan usia dini, namun sampai saat ini masih terjadi pernikahan usia dini tersebut,” jelasnya saat Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-28 Tahun 2021, di Dusun Pulau Nangka, Desa Tanjung Pura, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (24/6/2021).
Lebih jauh ia menjelaskan, pemerintah provinsi bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama menjalankan program berupa bimbingan teknis membina hidup berkeluarga bagi calon pengantin. Jadi pasangan yang hendak menikah harus mendapatkan sertifikat dari bimbingan tersebut.
Tak kalah penting, jelasnya, warga harus mendukung pelaksanaan program keluarga berencana. Dengungkan program keluarga berencana itu keren, karena keluarga keren bisa cegah stunting. Selain itu Generasi Berencana bisa memberikan konseling bagi remaja, sehingga tidak terjadi pernikahan usia dini.
“Hindari pernikahan usia dini, sehingga bisa melahirkan anak berkualitas dan berdaya saing. Dukung juga kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor yang dilaunching secara serentak se-Indonesia,” sarannya.
Sementara Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono, Ak, M. Ec. Dev menjelaskan, keluarga merupakan lingkungan terkecil, dimana jika lingkungan ini baik maka akan melahirkan individu yang baik pula. Untuk membentuk masyarakat kuat harus dimulai dari lingkungan keluarga, ini menjadi tantangan untuk menciptakan keluarga yang baik.
Saat ini, jelasnya, sedang menghadapi masalah cukup serius yakni masalah stunting. Sebab angka stunting masih cukup tinggi. Hal ini bisa berdampak terhadap penurunan kualitas generasi penerus, stunting bisa menyebabkan menurunnya tingkat kecerdasan.
Kasus stunting menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Selain itu, stunting juga berdampak terhadap terjadinya penurunan tingkat produktivitas. Kasus ini bisa membuat dampak lebih besar, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“Ini menjadi ancaman untuk mewujudkan generasi berkualitas. Mengatasi persoalan ini perlu menyatukan semangat, sehingga dapat bangkit. Peringatan Hari Keluarga ini kita jadikan keluarga keren cegah stunting,” harapnya.
Hal senada disampaikan Algafry Rahman ST. Bupati Bangka Tengah. Ia mengatakan, perhatian pemimpin untuk warga Pulau Nangka ini sangat luar biasa. Ini harus disyukuri, karena ini suatu kebanggaan. Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan suatu pengalaman dan ilmu pengetahuan.
“Pembinaan dilakukan mulai lingkungan paling terkecil yaitu keluarga. Hal ini untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera. Dimasa pandemi covid-19 ini, masyarakat harus saling menjaga. Jika ada vaksinasi, ikuti demi kesehatan bersama,” jelasnya.
Tinjau Pelayanan Akseptor
Usai kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional, Wagub Abdul Fatah, Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd beserta rombongan melihat langsung pelayanan KB sejuta akseptor.
Kegiatan Ini juga sekaligus menjadi momen launching pelayanan dengan melibatkan masyarakat langsung. Diharapkan masyarakat Dusun Pulau Nangka, Desa Tanjung Pura, Kabupaten Bangka Tengah mendapatkan pelayanan akseptor KB secara baik.
Saat peninjauan, Asyraf Suryadin menyarankan kepada sejumlah ibu-ibu agar terus menggunakan akseptor. Hal ini bertujuan untuk mengatur jarak kelahiran anak, sehingga kualitas hidup keluarga menjadi baik.
“Gunakan abseptor ya Bu. Dengan mengikuti program keluarga berencana, maka keluarga menjadi lebih terjaga. Ibu yang sudah terlanjur punya anak lebih dari dua, tetap jaga kesehatan anak-anak dan keluarga ya,” pesannya.
Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan pencapaian 100 persen target KK terdata pada pendataan keluarga tingkat provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021. Tiga daerah yang mendapatkan penghargaan tersebut di antaranya Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Tengah.(*)