Pangkalpinang – Kendati dimasa pandemi covid-19, industri rumahan diharapkan harus terus tumbuh. Pemerintah memfasilitasi sesuai dengan kapasitasnya. Untuk itu, teruslah berkarya demi meningkatkan kualitas diri, keluarga dan masyarakat dalam meraih kebahagiaan dan kesejahteraan.
Demikian dikatakan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Rumahan untuk Meningkatkan Kewirausahaan Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur, Kamis (26/8/2021).
“Pemerintah memfasilitasi baik dalam bentuk kebijakan maupun anggaran. Tak kalah penting yakni, keterlibatan pihak perbankan, dunia usaha dan sejumlah sektor terkait. Diharapkan ada tindak lanjut rapat ini, dengan adanya pembentukan tim pengembangan industri rumahan, sehingga tujuan terwujud,” jelasnya.
Menyinggung mengenai tipologi industri rumahan pemula, Asyraf Kepala DP3ACSKB menjelaskan, produksi produk industri rumahan ini tidak kontinyu, produk masih dijual secara lepas, mudah bangkrut modal sendiri Rp1 juta sampai Rp5 juta dan dikerjakan secara manual dengan satu sampai dua pekerja.
Pengembangan industri rumahan ini harus dikemas secara baik. Agar selanjutnya menjadi industri rumahan maju. Tentunya, produksi harus secara kontinyu dan pekerjaan dilakukan menggunakan teknologi. Tak kalah penting, industri rumahan harus bisa menjaga higienitas produk dan disarankan ada peningkatan dalam membuat kemasan.
“Beberapa permasalahan pelaku industri rumahan ini di antaranya, mengenai digitalisasi, legalitas, modal, pemasaran, menajemen keuangan, kurang inovatif dan cepat merasa puas,” paparnya.
Pandemi Covid-19 telah berdampak luas bagi perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Kondisi ini membuat harus segera beradaptasi dan menyesuaikan diri. Sektor-sektor ekonomi dan industri rumahan menjadi bagian yang paling terdampak, namun harus tetap optimis bisa survive.
“Kita bertemu berkumpul agar semangat meraih cahaya makin bertambah dan kita dapat segera bangkit dari kondisi yang kurang menguntungkan ini. Kita berharap sektor ekonomi yang berbasis rumah tangga dapat tumbuh dan melahirkan anak usaha baru,” jelasnya.
Sementara Fery Insani, SE, MM Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung sudah semakin baik. Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan harga komoditas seperti karet, lada, dan porang. Sementara ini terus berupaya meningkatkan SDM dan infrastruktur.
“Terkait pemberdayaan perempuan, masih perlu mengevaluasi program pemberdayaan ekonomi perempuan, penataan kelembagaan kelompok perempuan serta meningkatkan sensitivitas gender di kelompok masyarakat,” jelasnya.(*)