Tatap Muka Perdana Sekolah Sekuntum Melati, Begini Sapaan Awal Melati Erzaldi

Bangka Tengah – Melati Erzaldi Founder Sekolah Perempuan Sekuntum Melati secara langsung hadir menyapa ibu-ibu yang ikut program pembelajaran peningkatan kapasitas perempuan, Jumat (4/9/2021). Ini merupakan kali pertama pertemuan tatap muka, setelah di launching beberapa waktu lalu.

“Ini jam-jam ngantuk, tapi ibu-ibu masih bersemangat ya! Suaminya sudah makan belum? Jangan sampai nanti ibu-ibu datang ke sini untuk belajar, tapi suami lupa belum makan,” candanya disambut tawa peserta kegiatan.

Tampak peserta antusias mengikuti proses belajar di Sekolah Perempuan Sekuntum Melati. Kali ini Melati Erzaldi mengisi materi pada shift ke-2 yang dimulai pukul 14.00 WIB. Kedatangan istri orang nomor satu Bangka Belitung ini tentunya memberikan semangat tersendiri bagi peserta.

Seraya menyampaikan materi, Melati Erzaldi mengingatkan agar ibu-ibu rajin mencatat materi yang disampaikan narasumber. Ini menjadi salah satu indikator keseriusan dalam proses belajar. Sebab kemampuan mengingat sangat terbatas, apalagi di usia yang sudah tak muda lagi.

“Jika kita mencatat, ketika kita lupa dapat membuka kembali catatan tersebut,” ungkapnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Melati Erzaldi sempat memotivasi ibu-ibu untuk jangan takut bermimpi. Ia mencontohkan salah satu wirausahawan Bangka Belitung sukses meskipun pendidikannya tidak tinggi, namun memiliki pengetahuan sangat luas karena gemar membaca.

Proses belajar Sekolah Perempuan Sekuntum Melati digelar dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pembelajaran dilakukan di ruang terbuka, yaitu di teras gedung Perpustakaan Desa Tanjung Gunung dengan peserta terbagi dua shift.

Sebagaimana diketahui pertemuan perdana ini, peserta mendapatkan materi tentang ketahanan keluarga, citra diri perempuan dan KDRT dari pegawai DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun materi kedua tentang tumbuh kembang anak disampaikan Abdillah Arif, M.Pd selaku guru BK dari SMAN1 Merawang.

Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd juga menyapa peserta kegiatan dengan canda. Pasalnya materi pembelajaran yang disampaikan dengan rileks dapat lebih mudah diserap peserta kegiatan.

Isu-isu sosial terkini seperti pernikahan anak di Bangka Belitung yang menduduki ranking pertama se-Indonesia menjadi salah satu materi pembahasan. Asyraf mengajak agar semua elemen ikut mengatasi semua persoalan tersebut.

Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga mengingatkan ibu-ibu agar menjauhkan anak dari sebab-sebab terjadinya kasus pernikahan usia anak. Karena anak secara mental dan ekonomi masih belum siap. Terlebih kondisi sekarang di mana anak remaja bersekolah secara daring.

“Harga beberapa komoditi seperti pasir timah dan sawit sedang tinggi juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya pernikahan anak di Bangka Belitung,” jelasnya.

Hal senada dikatakan Muslim el Hakim Kepsek Sekuntum Melati Desa Tanjung Gunung. Ia menjelaskan, untuk angkatan ke-2 ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab dalam satu hari terdapat dua materi dan dalam satu minggu ada dua hari pertemuan yaitu Jumat dan Sabtu.

Dijadwalkan dalam dua bulan semua materi dapat diselesaikan dengan tidak mengurangi jumlah tatap muka. Sesuai jadwal, PTM di Desa Tanjung Gunung akan berakhir tanggal 30 Oktober.

“Ada yang cukup menarik dari pertemuan pertama ini, karena ada beberapa siswi yang sudah tak sabar ingin mengikuti pelajaran bahasa Inggris,” jelasnya.

Sedangkan sesuai jadwal, Sabtu (4/9/2021) materi bahasa inggris akan disampaikan oleh dua narasumber mumpuni di antaranya, Andreas guru bahasa Inggris SMAN1 Pangkalan Baru dan Hafniliana pegawai Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lulusan USA.

“Semoga ikhtiar Bapak Gubernur dan Ibu untuk meningkatkan pengetahuan ibu-Ibu utamanya di desa, berujung dengan peningkatan wanita wirausaha (women prenenur) di Babel dapat terwujud guna mengurangi gender gap di Bangka Belitung,” harapnya.(*)

Tinggalkan Balasan