Sungailiat – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibuat tertawa sumringah oleh penanya via telepon saat dialog interaktif di RRI, Kamis sore (9/9/2021). Sebab diujung pertanyaan, Rudi warga Sungailiat kembali menegaskan mengenai pemberian suvenir bagi penanya.
“Ada oleh-olehnya ya Pak?” tutup Rudi mengakhiri pertanyaan cara membangun keluarga berkualitas. Pertanyaan akhir ini langsung disambut tawa sumringah Kepala DP3ACSKB.
Sebelumnya sempat diinformasikan, bagi penelepon pada acara Dialog Interaktif bertajuk “Mempersiapkan Remaja dalam Membangun Keluarga Berkualitas” akan mendapatkan suvenir berupa t-shirt, untuk mengkampanyekan program keluarga berencana, membangun keluarga berkualitas.
Sebelumnya, Asyraf Kepala DP3ACSKB mengatakan, keluarga berkualitas itu, keluarga dibentuk berdasarkan perkawinan sah, baik secara agama maupun secara hukum negara. Pasangan tersebut sudah memasuki usia pernikahan, yakni di atas usia 18 tahun.
Selain itu, pernikahan harus sah tercatat secara administrasi kependudukan. Asyraf menegaskan, jangan melakukan pernikahan sirih. Karena walaupun sah secara agama, namun pernikahan sirih tidak dilengkapi dokumen akta perkawinan/buku nikah.
Lebih jauh ia menjelaskan, tahun ini sudah mencoba menjalin kerja sama dengan organisasi keagamaan perempuan untuk menekan angka pernikahan usia anak. Sebab jumlah pernikahan usia anak di Bangka Belitung masih tinggi.
DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ingin semua lini dilibatkan membantu menyampaikan informasi mencegah pernikahan usia anak. Termasuk di sektor pendidikan, sebab jumlah anak putus sekolah berkorelasi dengan angka pernikahan usai anak.
“Jangan sampai anak mengurusi anak, karena usia belum 18 tahun namun sudah memiliki anak,” tegasnya.
Menurut Asyraf, jika tidak pandemi covid-19 maka sudah melakukan sosialisasi keliling Bangka Belitung. Sedangkan mengenai pasangan pernikahan usia anak yang sudah terjadi jangan ditinggalkan. Hendaknya terus dibina dengan tetap bersekolah melalui program pendidikan paket.
Pendidikan bagi anak sangat penting. Ia mengingatkan, khususnya bapak ibu yang punya anak remaja agar bisa menjauhkan anak dari seks pranikah. Sibukkan anak-anak dengan berbagai macam aktivitas yang bisa menunjang baik dari sisi akademik maupun non akademik.
“Untuk melahirkan generasi berkualitas, katakan tidak pada pernikahan usia anak! Kita harus sepakat. Keluarga berkualitas bukan karena banyak harta,” pesannya.(DP3ACSKB/Babel)