Pangkalpinang – Saat ini kondisi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mulai berangsur membaik. Sektor-sektor ekonomi mulai bergerak, momentum ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, pelaku industri rumahan harus pandai membaca setiap peluang agar mampu meningkatkan produksi.
Dr. Asyraf Suryadin, M. Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, produksi industri rumahan harus lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana teori hukum ekonomi, ketika supply sedikit dan demand banyak, otomatis harga produk menjadi tinggi. Artinya pelaku industri rumahan harus pandai mensiasati bisnisnya.
“Mensiasati agar produk punya nilai jual bagus, dengan begitu profit yang diterima lebih banyak,” jelasnya saat membacakan sambutan Gubernur pada pembukaan Kegiatan Pembinaan Industri Rumahan Perempuan, di Swiss Belhotel, Rabu (10/11/2021).
Kegiatan kali ini mengusung tema, “Kita Tingkatkan Peran Pelaku Industri Rumahan dalam Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan yang Responsif Gender di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Lebih jauh Asyraf Kepala DP3ACSKB menjelaskan, pemerintah melakukan pembinaan sehingga sektor ekonomi berbasis rumah tangga dapat tumbuh dan mendominasi perputaran roda ekonomi. Selama ini usaha-usaha mikro menjadi tulang punggung keluarga.
“Usaha ini dimotori ibu-ibu hebat. Semangat dan optimisme harus kita jaga. Berkarya demi meningkatkan kualitas diri, keluarga dan masyarakat dalam meraih bahagia dan sejahtera,” jelasnya.
Sementara Melati Erzaldi, SH Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mensupport ibu-ibu pelaku industri rumahan. Sebab industri rumahan menjadi bagian industri kecil menengah (IKM). Mengenai permodalan, disarankan ibu-ibu tidak meminjam uang kepada rentenir.
“Jangan mau ditipu oleh rentenir dengan dalih koperasi keliling. Membangun industri rumahan harus dengan manajemen yang bagus. Ibu-ibu pelaku industri rumahan harus bisa memilah keuangan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan bisnis,” jelasnya.
Ibu-ibu pelaku industri rumahan harus meningkatkan mutu produksi dan dilakukan secara kontinyu. Namun Melati Erzaldi menyarankan agar produksi tetap berdasarkan pesanan. Selain itu, produksi industri rumahan dikarenakan sudah ada pasar yang jelas.
“Ada beberapa tips pengembangan industri rumahan. Pelaku industri rumahan harus pandai membidik pasar, membuat produk yang ngangenin, kemasan harus menarik hingga membuat nama produk yang mudah dikenal,” ungkapnya.
Risna salah satu peserta dan pelaku industri rumahan dari Kabupaten Bangka Barat menanyakan bagaimana strategi agar produk lebih dikenal masyarakat luas. Menjawab pertanyaan ini, Melati Erzaldi menyarankan agar membuat pengemasan produk aman dan produk tersertifikasi.
“Jika kemasan baik dan aman, maka ketika melakukan pengiriman produk menjadi lebih terjamin. Kalau produk terverifikasi, konsumen akan percaya keamanan bahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut,” jelasnya.(DP3ACSKB/Babel)