Kegiatan Bimbingan Teknis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan Kabupaten Bangka, Selasa (13/6/2023).
Sungailiat – Sedikitnya terdapat tiga Variabel Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Sejumlah variabel pembentuk IDG tersebut di antaranya, angka partisipasi perempuan di parlemen, perempuan sebagai tenaga profesional dan terakhir sumbangan pendapatan perempuan.
“Perempuan harus punya daya saing, untuk itu perempuan harus mampu berbicara di depan umum,” kata Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Kegiatan Bimbingan Teknis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan Kabupaten Bangka, Selasa (13/6/2023).
Kegiatan yang digelar di ruang operasional, Kantor Bupati Bangka tersebut dimotori Koalisi Perempuan Indonesia. Tujuannya agar perempuan mampu mengatur diri, meningkatkan rasa percaya diri, berperan dan berpartisipasi aktif dalam mencegah masalah dan membangun kemampuan serta memiliki konsep diri.
Lebih jauh Asyraf menjelaskan, angka partisipasi perempuan di parlemen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih rendah. Saat pemilu 2019 lalu, keterwakilan perempuan hanya dua orang saja. Seiring perjalanan, kemudian ada pergantian antar waktu membuat keterwakilan perempuan menjadi empat orang.
Sementara untuk di DPRD Kabupaten Bangka, jelas Asyraf, saat pemilu 2019 lalu keterwakilan perempuan ada enam orang. Selanjutnya ada pergantian antar waktu, keterwakilan perempuan di parlemen Kabupaten Bangka tinggal lima orang.
Menurut Asyraf, sangat penting partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan. Pasalnya jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Bangka Belitung berimbang. Selain itu, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam semua bidang kehidupan termasuk politik.
“Partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan bisa melakukan penghapusan segala diskriminasi. Untuk itu perlu adanya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan perempuan hingga di perdesaan,” ungkapnya.
Menyinggung mengenai upaya peningkatan kapasitas politik perempuan, Asyraf mengatakan, harus ada langkah-langkah meningkatkan kualitas, kemampuan dan integritas diri perempuan. Tak hanya itu, sebab sangat penting menumbuhkan karisma dan image positif.
“Perempuan harus secara terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman. Agar mampu bersaing, perempuan mesti mempunyai visi dan misi,” kata Asyraf.
Hal senada disampaikan Tati Raeningsih, SH Sekretaris Dinas P2KBP3A Kabupaten Bangka. Jika keterwakilan perempuan di parlemen banyak, maka aspirasi perempuan bisa diakomodir secara baik. Anggota parlemen di Kabupaten Bangka ada 35 orang.
“Hendaknya ke depan keterwakilan perempuan menjadi lebih banyak, minimal ada sepuluh anggota dewan perempuan di DPRD Kabupaten Bangka,” harapnya.(Hzr)