Sungailiat – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap anak-anak yang ada di Forum Anak Daerah (FAD) Bangka Belitung menjadi yang terdepan. Sebab generasi anak-anak harus lebih baik dari generasi sekarang ini.
“Generasi kalian harus lebih baik dari generasi kami. Jadilah orang terdepan. Kalian harus bisa menjadi pelopor dan pelapor,” kata Asyraf saat Pertemuan FAD Bangka Belitung Serumpun Sebalai, di Parai Hotel & Resorts, Kabupaten Bangka, Rabu (14/6/2023).
Untuk menjadi orang terdepan, Asyraf berpesan agar anak-anak bisa memanfaatkan dan mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya. Jadilah agen perubahan dalam kehidupan. Anak-anak bisa mengisi hari-hari dengan aktivitas positif.
Jika pandai membuat lukisan batik atau membatik, maka kembangkan kemampuan tersebut. Asyraf mengatakan, jika lukisan batik tersebut bagus, tidak menutup kemungkinan bisa dibuatkan baju untuk pertemuan forum anak ke depan.
Kegiatan ini diharapkan menambah pengetahuan anak-anak. Selanjutnya, kata Asyraf, anak-anak bisa terpilih dan menjadi pengurus Forum Anak Daerah Bangka Belitung. Hal ini membuat teman semakin banyak, tak hanya di Bangka Belitung namun hingga nasional.
“Medsos ibarat dua sisi mata pisau. Anak-anak harus bisa menggunakan medsos secara baik, karena medsos bisa membuat orang maju atau terpuruk. Penggunaan internet harus tetap dalam pantauan orang tua. Untuk itu, penting bagi orang tua mengikuti perkembangan zaman,” saran Asyraf.
Menurut Asyraf, penting bagi anak-anak untuk menuntut ilmu. Jika ingin kuliah, selain di Bangka Belitung bisa kuliah hingga keluar Bangka Belitung bahkan hingga keluar negeri. Agar bisa menambah teman, mulai dari sekarang harus memperdalam dan menguasai bahasa Inggris.
“Jadilah warga dunia, untuk meningkatkan kapasitas menjadi lebih baik. Ingin jadi warga dunia, maka harus banyak berkomunikasi dengan orang luar,” saran Asyraf.
Jumlah penduduk Bangka Belitung sekitar 1,4 juta. Asyraf mengatakan, adapun populasi anak-anak sekitar 435 ribu atau 31 persennya. Anak-anak mempunyai hak hidup, tumbuh dan berkembang. Semua hak-hak anak tersebut dilindungi oleh undang-undang.
“Sangat disarankan agar forum anak bisa dibentuk mulai dari tingkat kelurahan, desa, kecamatan hingga tingkat nasional. Sebab forum anak menjadi wadah formal untuk menyalurkan aspirasi anak-anak,” jelasnya.
Sementara saat sesi tanya jawab, Salsabilah dari FAD Kabupaten Belitung menanyakan mengenai pekerja anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bagaimana sikap pemerintah terhadap kasus-kasus pekerja anak untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut.
Menjawab pertanyaan ini, Asyraf mengatakan, ada anak-anak yang berjualan untuk melatih kemandirian dan jiwa kewirausahaan. Namun hendaknya, anak-anak tersebut tidak meninggalkan sekolahnya.
“Mengenai kasus ini, kemungkinan di luar jangkauan pemerintah. Anak-anak boleh belajar berjualan, namun tidak meninggalkan sekolahnya. Aktivasi itu dilakukan di luar jam sekolah,” tegas Asyraf.(Hzr)