Bahas Soal Perempuan dan Anak, Asyraf Bilang Tak Selesai di Meja Rapat

Pangkalpinang – Persoalan perempuan dan anak masih menjadi isu hangat di lingkungan masyarakat. Semua kasus tersebut kebanyakan berawal dari persoalan ekonomi dan pendidikan. Untuk itu sangat baik jika perempuan mampu meningkatan perekonomian keluarga.

Demikian dikatakan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB saat Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan di Hotel Puncak, Pangkalpinang, Senin (13/11/2023).

“Untuk menyelesaikan persoalan perempuan dan anak tidak hanya dilakukan dalam rapat, namun penyelesaian persoalan tersebut hendaknya turun langsung ke lapangan,” kata Asyraf.

Contohnya dalam penyelesaian kasus stunting. Menurut Asyraf, untuk menyelesaikan kasus stunting harus secara langsung memberikan makanan dengan asupan gizi yang baik bagi anak. Pola asuh harus diubah agar anak mendapatkan makanan bergizi.

Saat menceritakan pengalaman selama turun ke lapangan mengatasi kasus stanting, Asyraf menjelaskan, masih ada ibu-ibu memberikan makanan kepada anaknya asal anak kenyang. Padahal tidak begitu, sebab seharusnya asupan gizi menjadi perhatian.

“Pagi dan sore kita berikan anak-anak makanan bergizi. Namun tengah hari saat makan sianf, oleh ibunya memberikan anak makanan agar kenyang saja tanpa memperhatikan usapan guzi,” ungkap Asyraf mengisahkan pengalamannya di lapangan saat mendampingi mahasiswa KKN di desa Rias Bangka Selatan.

Menyinggung mengenai sumbangan pendapatan perempuan di Bangka Belitung masih rendah. Asyraf menyarankan agar perempuan bisa mengembangkan kemampuan. Pengembangan kemampuan itu bisa saja di bidang politik.

“Salah satu cara berinvestasi di bidang politik yakni, ramah terhadap sesama. Murah senyum sebagaimana tagline Kota Pangkalpinang, kota seribu senyum,” kata Asyraf disambut senyum sumringah peserta kegiatan.

Pemerintah provinsi berharap banyak dengan pihak kabupaten/kota. Asyraf mengatakan, kabupaten/kota yang punya wilayah. Selain itu tak kalah penting peran dari organisasi perempuan yang ada sekarang ini.

“Jika ada organisasi perempuan ingin melakukan rapat bisa menggunakan fasilitas yang ada di kantor kita. Namun terlebih dahulu berkirim surat ke dinas agar bisa dipersiapkan,” kata Asyraf.

Selain Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd, kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber lainnya, yakni dari Polda, Kantor Imigrasi, Pengadilan Tinggi Agama, DPRD provinsi, Kejati, satgas PPA, Diskominfo Babel serta dari Forum Puspa.(hzr)

Tinggalkan Balasan