Pangkalpinang – Angka harapan hidup di Kepulauan Bangka Belitung mendukung IPM dan IDG. Salah satu upaya yang dilakukan yakni, pencegahan kematian ibu dan bayi dengan menjalankan empat strategi.
Menurut dr. Andri Nurtito, MARS Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, strategi pertama penyelamatan ibu dan anak di masa sebelum hamil. Upaya yang dapat dilakukan mengedukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri.
“Strategi kedua, dimasa kehamilan mencegah komplikasi dan deteksi dini,” jelasnya saat Kegiatan Pelembagaan PUG pada Lembaga Pemerintah Kewenangan Provinsi sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyelenggaraan PUG Kewenangan Provinsi Tahun 2024, di Hotel Bangka City, Pangkalpinang, Selasa (30/4/2024).
Adapun strategi ketiga, memberikan perhatian di masa persalinan dan bayi baru lahir. Ia menambahkan, hendaknya seluruh penolong persalinan memiliki pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang memadai untuk melaksanakan persalinan.
“Strategi terakhir, di masa pasca persalinan mengedukasi dan pelayanan esensial bagi ibu nifas dan bayi,” ungkapnya.
Sebelumnya Oyon Rio Ricardo Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappelitbangda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan mengenai revitalisasi PUG.
“Revitalisasi PUG fokus pada perencanaan, penganggaran, pemantauan, evaluasi dan pengawasan. Perlu juga melakukan peningkatan kapasitas,” ungkapnya.
Sedangkan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Azami Anwar, S.Sos., M.Si menjelaskan mengenai dinamika angka lama sekolah dan rata-rata lama sekolah dalam mendukung IPM dan IPG.
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, orang tua disarankan untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Sekarang ini smartphone cukup memberi pengaruh bagi anak-anak usia sekolah. Sebab anak-anak bisa mengakses informasi secara bebas.
“Meningkatkan rata-rata lama sekolah merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera,” ungkapnya.(hzr)