Bantuan Makanan Bergizi Strategi Penanganan Kasus Stunting

Sungailiat – DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya menekan kasus stunting. Beberapa upaya itu yakni, melakukan sosialisasi mencegah kasus stunting hingga memberikan bantuan makanan bergizi bagi anak.

Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, sosialisasi yang dilakukan mulai dari sekolah hingga langsung turun ke desa dengan melibatkan masyarakat dan kepala desa.

“Pernah juga kita menggandeng Komisi 4 DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kegiatan penanganan stunting tersebut,” kata Asyraf saat Dialog Interaktif di RRI Pro 1, Sungailiat, Kabupaten Bangka Jumat (4/10/2024).

Sesi Dialog Interaktif kali ini mengusung tema “Upaya DP3ACSKB dalam Penekanan Stunting”. Lebih jauh Asyraf menjelaskan, pernah DP3ACSKB mengkoordinir ASN untuk ikut peduli menangani kasus stunting. Kegiatan yang dilakukan, setiap ASN menyumbang telur.

“Selanjutnya telur yang sudah dikumpulkan tersebut dibagikan kepada anak stunting. Ini bentuk dari kepedulian ASN dalam menangani kasus stunting,” kata Asyraf.

Pola asuh anak harus menjadi perhatian dalam menekan kasus stunting. Asyraf menjelaskan, pemberian ASI eksklusif untuk bayi disarankan selama 6 bulan pertama sejak lahir. Kemudian dilanjutkan hingga usai dua tahun, dibantu dengan susu formula.

Tak kalah penting, kata Asyraf, membangkitkan kesadaran orang tua dalam memberikan asupan gizi dan makanan yang baik bagi pertumbuhan anak. Walaupun keterbatasan dana, namun tidak berhenti mengatasi persoalan stunting.

Pendekatan juga dilakukan melalui tokoh agama dan beberapa organisasi perempuan untuk bersama-sama mengatasi kasus stunting. Asyraf menambahkan, tokoh agama dapat menginformasikan untuk mencegah terjadi pernikahan anak.

“Pernikahan usia anak memberikan kontribusi bagi kasus stunting. Pesan tersebut disampaikan saat khotbah Jumat atau momen lainnya,” kata Asyraf.(hzr)

Tinggalkan Balasan