foto: Sandryan Rhamadhan
Pangkalpinang – Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sangat penting bagi siswa. Diharapkan siswa dapat terhindar dari perbuatan negatif dan pergaulan bebas. Kendati teknologi ada di tangan, namun siswa harus bisa mengambil manfaat positifnya.
Demikian disampaikan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat kegiatan Pembinaan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi serta Peningkatan Kapasitas Pengelola dan Pelaksana PIK-R, di MAN 1 Pangkalpinang, Jumat (4/10/2023).
Selain itu, Asyraf juga menyarankan agar siswa tidak melakukan pernikahan usia anak. Sebab idealnya usai pernikahan bagi perempuan 21 tahun, sedangkan usai laki-laki 25 tahun. Akan lebih baik, siswa memikirkan untuk terus belajar hingga perguruan tinggi.
“Pernikahan usia anak menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus stunting. Sebab organ reproduksi usai anak belum baik untuk melahirkan. Ke depan diharapkan zero kasus pernikahan usai anak,” jelasnya.
Sebelumnya Mustika Eliyani Pembina PIK-R mengharapkan kegiatan ini bisa membawa keberkahan, karena bermanfaat bagi siswa. Sampai sekarang program PIK-R masih terus aktif. Hal ini mengimbangi tantangan yang harus dihadapi siswa, guru dan orang tua.
“Pergaulan bebas sudah terjadi mulai dari SMP. Sementara pengenalan terhadap kesehatan reproduksi masih dianggap tabu. Untuk itu, kegiatan ini dapat membantu memberikan pengetahuan bagi generasi muda,” kata Mustika.
Hal senada dikatakan Kepala MAN 1 Pangkalpinang Mega Kastiawan. Menurutnya, kegiatan PIK-R di MAN selalu mendapatkan bimbingan dari instansi terkait di Pangkalpinang. Tak jarang saat ada kegiatan menggabungkan beberapa sekolah seperti, PIK-R MAN dan MTSN.
Remaja baik laki-laki maupun perempuan harus mengetahui kesehatan reproduksi. Ia menambahkan, karena siswa sekarang merupakan generasi penerus bangsa. Selanjutnya pengetahuan ini disebarkan ke teman lainnya.
“Ilmu yang disampaikan narasumber diserap, kemudian diaplikasikan baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.(Sandryan Rhamadhan/hzr)