Pangkalpinang – Tahun ini perempuan sudah berhasil mendongkrak partisipasinya di bidang politik melalui partai politik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah perempuan yang terpilih dan menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Demikian disampaikan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Pelaksanaan Kegiatan Pelembagaan PUG pada Lembaga Pemerintah Kewenangan Provinsi, di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur, Selasa (26/11/2024).
“Perempuan yang menjadi anggota DPRD periode tahun ini lebih banyak dari periode sebelumnya. Ini berdampak terhadap meningkatnya indeks partisipasi politik perempuan,” kata Asyraf.
Lebih jauh Asyraf menjelaskan, jika ada terwakilan perempuan di DPRD akan lebih baik dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Walaupun pada dasarnya, anggota dewan laki-laki juga memperhatikan kepentingan perempuan.
“Perhatian yang diberikan anggota dewan laki-laki akan berbeda dengan anggota dewan perempuan. Sebab ada beberapa kebutuhan perempuan yang tidak dipahami laki-laki,” jelas Asyraf.
Untuk membangkitkan ekonomi keluarga dalam hal pengembangan industri rumahan, Asyraf menyarankan agar ibu-ibu terus mempromosikan produknya. Kegiatan ini dapat menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk itu.
Tak menutup kemungkinan, kata Asyraf, jika sudah memiliki persyaratan yang sesuai ketentuan, bisa menjadi penyedia makanan untuk setiap kegiatan pertemuan perempuan. Sehingga perempuan bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Menyinggung mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia, Asyraf menekankan, peran perempuan sangat penting. Pasalnya, gen perempuan kebanyakan menurun pada anak. Perempuan membentuk generasi mendatang.
“Kami berharap ibu-ibu yang hadir di sini bisa memberi berkontribusi terhadap peningkatan kualitas keluarga dalam pembangunan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kependudukan dan pembangunan keluarga,” ungkapnya.
Toto Haryanto Silitonga Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaparkan mengenai indeks kualitas keluarga. Menurutnya, salah satu tantangan yakni peningkatan kualitas SDM agar memiliki daya saing.
“Daya saing di tingkat global dan akhirnya dapat mewujudkan generasi emas pada tahun 2045. Peningkatan kualitas SDM tidak terlepas dari peran keluarga. Sebab keluarga tempat seseorang belajar hal-hal pertama dalam hidup,” jelasnya.
Sementara Dafri Sugesti, S.IP, Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membahas mengenai keberadaan organisasi kemasyarakatan. Terdapat hak dan kewajiban sebagai ormas.
Salah satu kewajiban ormas, kata Dafri, memelihara nilai agama, budaya, moral, etika dan norma kesusilaan serta memberikan manfaat untuk masyarakat. Selain itu, menjaga ketertiban umum untuk terciptanya kedamaian masyarakat.
“Organisasi masyarakat harus didaftarkan ke Badan Kesbangpol. Ada tim terpadu yang melakukan pengawasan terhadap keberadaan ormas tersebut,” ungkapnya.(hzr)