Pangkalpinang – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) sebagai salah satu upaya pemenuhan hak-hak anak. Hak anak bagian dari HAM yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi.
“Orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara wajib menjamin, melindungi dan memenuhi hak anak,” kata Asyraf saat Fortasi/MPLS SMA Muhammadiyah, SMK Sore BST Muhammadiyah, Pangkalpinang, Lab School Unmuh Babel, Tahun Ajaran 2025/2026, di Auditorium Sofyan Tsauri, Senin (14/7/2025).
Forum Ta’aruf, dan Orientasi Siswa (Fortasi)/Masa Pengenalan Sekolah (MPLS) kali ini berlangsung selama empat hari, terhitung tanggal 14 hingga 17 Juli mendatang. Adapun temanya, “Pelajar Hebat: Berkarakter dan Berdampak”.
Masih bicara mengenai hak anak, Asyraf menjelaskan, ada beberapa hak anak di antaranya, hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, pendidikan, kesehatan, bermain, dan partisipasi. Sekitar 1/3 waktu anak ada di sekolah. Untuk itu penting terwujudnya sekolah ramah anak.
Sebagai salah satu alumni SMA Muhammadiyah, Asyraf tak bosan memberikan motivasi bagi siswa. Ia menyarankan, jika menggunakan smartphone hendaknya digunakan untuk kepentingan yang bersifat positif. Pasalnya saat ini anak-anak sudah terbiasa menggunakan smartphone.
Tak hanya mendengarkan, anak-anak peserta Fortasi/MPLS juga secara langsung dilibatkan, interaktif ketika penyampaian materi. Pendekatan keagamaan juga menjadi strategi dalam penyampaian materi seperti, mengingatkan anak-anak untuk menjalankan ibadah salat.
“Jika sekolah sudah ramah anak, maka hak-hak anak dapat terpenuhi. Selain itu, dapat terlaksananya perlindungan khusus anak selama berada di sekolah,” harap Asyraf.
Sementara ketika menjawab pertanyaan Davin, salah satu peserta mengenai cara membentuk perilaku anak agar baik, Asyraf mengatakan, perlu memberikan perhatian. Orang tua hendaknya mengetahui perilaku anaknya.
“Begitu juga dengan guru di sekolah. Ada baiknya guru memahami perilaku anak didiknya. Jika perlu melibatkan psikolog untuk menangani anak yang berperilaku kurang baik,” ungkap Asyraf.(hzr)