Pendidikan Pranikah Penting, Ini Sebabnya

Pendidikan Pranikah Penting, Ini Sebabnya

Pangkalpinang – Pendidikan pranikah penting. Hal itu untuk mengindari terjadi persoalan, seperti perceraian hingga kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan data BPS di 2024, angka perceraian di Bangka Belitung sekitar 22,35 persen dari jumlah pernikahan.

Demikian dikatakan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Kesra Non Pelayanan Dasar II, di Ruang Tanjung Pesona, Senin (28/7/2025).

“Data Kemenag RI, angka perceraian saat ini didominasi oleh pasangan yang menikah di usai muda. Kegiatan ini dapat membantu dalam hal pencegahan pernikahan usia anak,” kata Asyraf.

Menurut Asyraf, persoalan pernikahan usia anak masih menjadi masalah yang mesti menjadi perhatian bersama. Sebab di tahun 2020 pernah menduduki peringatan pertama dari 34 provinsi. Setahun setelahnya, yakni tahun 2021 menduduki peringkat lima.

Sedangkan di tahun 2022, kata Asyraf, pernikahan usia anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai menurun dengan menempati urutan ke 20 se- Indonesia. Kemudian, naik lagi ke peringkat sepuluh di tahun 2023.

“Untuk tahun 2024 peringkat pernikahan usia anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan 12 dari 34 provinsi,” kata Asyraf.

Pengaruh media massa sangat berperan, terutama media sosial. Asyraf menjelaskan, banyak terjadi pernikahan diawali dengan perbuatan tidak baik, efek dari penggunaan media sosial. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual.

“Usai menikah bagi perempuan di usai 21 dan untuk laki-laki di usai 25 tahun. Pernikahan di usai itu sudah dianggap matang dan siap untuk berumah tangga,” kata Asyraf.(hzr)

Tinggalkan Balasan