Indonesia Perlu Lompatan Talenta Digital

WAMENKOMDIGI Nezar Patria menekankan perlunya strategi baru dalam pembangunan talenta digital Indonesia sebagai respons terhadap disrupsi kecerdasan buatan dan tantangan global dalam ekonomi digital.

Wamenkomdigi Nezar Patria menekankan arti penting membentuk ekosistem sumber daya manusia yang mampu memahami dan menguasai teknologi terkini selaras dengan perluasan jaringan konektivitas digital.

“Kita harus bisa mendapatkan meaningful connectivity, konektivitas yang bermakna. Dan hanya bisa didapat lewat talenta yang unggul dalam soal digital. Inovasi-inovasi dalam soal digital hanya bisa diperkuat oleh talenta digital yang mumpuni,” jelasnya dalam Digital Asset and Innovation Summit 2025 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta Selatan, Rabu (30/07/2025).

Menurut Wamen Nezar Patria, Indonesia bisa mencontoh negara lain seperti Tiongkok yang pernah menghadapi pembatasan teknologi tinggi berupa larangan penggunaan GPU kelas atas dari Amerika Serikat tetapi mereka mampu membangun platform AI lokal yang kompetitif seperti DeepSeek.

“Tiongkok, misalnya, mengalami semacam Sputnik moment ketika AlphaGo mengalahkan grandmaster Go. Sejak saat itu, mereka mengucurkan hampir 70 persen dana riset dan inovasi ke sektor AI,” tegasnya.

Menurut Wamenkomdigi Nezar Patria, untuk menjadi negara yang berdaulat secara digital, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada konsumsi teknologi, tetapi harus mulai mendorong produksi pengetahuan dan inovasi dalam negeri.

“Talenta digital bukan resource, dia adalah strategic asset. Kalau kita gagal membangun digital talent kita, kita hanya akan menjadi penonton dari pertumbuhan ekonomi digital dunia,” tegasnya.

Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak berjalan sendiri-sendiri dalam menghadapi tantangan ini.

Ia menekankan pentingnya gotong royong digital lintas sektor.

“Transformasi digital tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Harus kerja kolaboratif, lintas sektor, gotong royong. Pemerintah, industri, lembaga riset, dan masyarakat semua harus jalan bareng,” ungkapnya.(komdigi)

Tinggalkan Balasan