Yunan Bilang, Satu dari Lima Anak Mengalami Stunting

SINERGI  harus semakin kuat untuk mengatasi masalah stunting. Hingga saat ini kasus stunting masih menjadi prioritas, terlebih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebab anak stunting akan menjadi beban, tidak produktif di masa depan.
Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Grand Safran, Selasa (5/8/2025).

Demikian dikatakan Drs. H. Yunan Helmi M.Si Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat membuka Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Grand Safran, Selasa (5/8/2025).

Hadir pada kesempatan ini, Wakil Bupati Belitung Timur, Sekda Kota Pangkalpinang, dan sejumlah kepada perangkat daerah se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini bertujuan melihat gambaran, evaluasi, strategi, dan optimalisasi percepatan penurunan stunting.

Bertindak sebagai moderator yakni, Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Bangka Belitung. Sementara sebagai narasumber, Arifin Effendy Hutagalung, Kepala Sub-Direktorat Kesehatan SUPD-III, Ditjen Bina Bangda Kemendagri.

Pemateri kedua, Reza Ashari pejabat Perencana Muda di Bapedalitbang Kepulauan Bangka Belitung. Adapun peserta kegiatan dari instansi vertikal, instansi pemerintah prov/kab/kota, akademisi, ormas dan media masa.

“Jika tidak diatasi secara serius, stunting menjadi masalah. Sementara ini angka prevalensi stunting masih naik turun, dan diperkirakan ada satu dari lima anak mengalami stunting,” kata Yunan.

Hal itu berdampak masa depan terancam, dan bisa gagal menghadapi bonus demografi. Yunan menambahkan, perlu mencapai program yang spesifik dengan menyiapkan SDM berkualitas. Selain itu, komitmen peningkatan kualitas gizi, promosi ibu dan anak serta peningkatan kualitas kesehatan.

“Pastikan berbagai kegiatan prioritas berjalan dengan baik. Ini membutuhkan komitmen pemerintah provinsi, menyasar kebutuhan dasar masyarakat, agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Yunan.

Hal senada dikatakan Rahmad Dalu Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappelitbangda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat mengawali kegiatan ini. Menurutnya, penurunan angka stunting perlu upaya lintas sektoral.

“Ini direalisasikan dalam rencana aksi program dan penganggaran. Penganggaran bisa dari APBD maupun APBN. Tak kalah penting, adanya komitmen dalam melaksanakan penurunan angka stunting,” ungkapnya.

Sementara Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan agar semua bisa bekerja bersama. Bekerja sesuai dengan bidangnya, kalau di DP3ACSKB ada upaya bekerja sama untuk memberikan pil tambah darah bagi perempuan.

“Ada baiknya juga, di wilayah dalam kota tidak dilakukan pemasangan iklan rokok. Ini berpengaruh terhadap penilaian kota/kabupaten layak anak. Tahun kita meraih provinsi layak anak ketiga kalinya, ini dikarenakan semua kabupaten/kota sudah layak anak,” pesan Asyraf.(hzr)

Tinggalkan Balasan