Penegasan itu disampaikan Menpora dalam amanatnya saat membuka Jambore Nasional Ke-3 Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Hidayatullah di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Gunung Tembak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (21/8) pagi.
“Tahun 2045 adalah tahun yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesia. Itu adalah tahun kita merayakan 100 tahun kemerdekaan, dan Indonesia emas 2045 bukan sekadar impian, tetapi visi bersama yang harus kita wujudkan,” terang Menpora Dito.
Untuk mencapai visi tersebut, jelas Menpora, dibutuhkan generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berkarakter. Generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki akhlak mulia, semangat juang yang tinggi.
Oleh karena itu, Menpora Dito berpesan kepada para peserta jambore untuk memanfaatkan kesempatan emas ini sebagai sarana belajar, berlatih dan mengembangkan diri.
“Jadikanlah jambore nasional ini sebagai momentum untuk mengasah kemampuan, memperluas wawasan dan menjalin persahabatan dengan rekan-rekan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” pesan Menpora.
Mengutip ucapan pemikir asal Skotlandia Thomas Carlyle, Menpora Dito mengatakan tugas kita bukanlah untuk melihat apa yang terletak samar-samar di kejauhan. Melainkan untuk melakukan apa yang jelas-jelas ada di hadapan kita.
“Kutipan tersebut mengingatkan kita bahwa untuk mencapai visi Indonesia emas 2045, kita harus mulai dengan langkah-langkah konkret pada hari ini. Lakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan, sekecil apapun itu,” jelas Menpora.(kemenpora)