Pangkalpinang – Anak-anak mesti mendapatkan perhatian, begitu juga dengan perempuan. Sebab masih kerap terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan orang dewasa. Bahkan ada kasus kakek-kakek yang menjadi pelaku tindak kekerasan tersebut.
Demikian disampaikan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat kegiatan Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Anak Kewenangan Provinsi, di Ruang Pertemuan Bappeda Babel, Kamis (30/10/2025).
Lebih jauh Asyraf menjelaskan, belakangan ini laporan kasus kekerasan terhadap anak lebih banyak, jika dibandingkan dengan laporan kasus kekerasan terhadap perempuan. Karenanya, membangkitkan sumber daya hidup perempuan menjadi penting.
Perempuan dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Asyraf menjelaskan, di Desa Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah cukup banyak perempuan yang mempunyai usaha kecil untuk membantu perekonomian keluarga. Selanjutnya memberikan pembinaan.
“Sangat penting meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan. Selain itu, juga perlu meningkatkan peran ibu dan mendidik anak,” kata Asyraf.
Menurut Asyraf, pergerakan kewirausahaan industri rumahan akan menunjukan terjadi peningkatan ketika bulan Ramadan. Untuk itu hendaknya, dalam membuat produk makanan menggunakan bahan-bahan sehat dan tidak berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Ada beberapa kendala dihadapi pelaku industri rumahan. Asyraf menjelaskan, kendala pertama, mengenai pemasaran. Dalam hal ini, selain melakukan pemasaran langsung juga bisa menggunakan media sosial. Sementara untuk modal usaha dapat memanfaatkan kredit usaha rakyat.
“Menjalankan usaha harus tekun dan mampu memenejemen keuangan. Perlu berinovasi dalam membuat produk. Jika produknya makanan, maka harus mampu meningkatkan kualitas dan rasa,” saran Asyraf.
Tak kalah penting melakukan pembinaan terhadap industri rumahan. Asyraf menekankan, ketika membuat produk harus memperhatikan konsumen atau tujuan pemasaran. Sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.
“Jika membutuhkan modal, jangan sampai menempuh jalan pintas seperti memanfaatkan jasa pinjaman online atau pinjol, sebab akan merugikan. Ada baiknya memanfaatkan jasa perbankan atau koperasi,” saran Asyraf.(hzr)

