Inilah Daftar Geopark Indonesia yang Resmi Diakui UNESCO Tahun 2025

INDONESIA , negeri yang terletak di jalur cincin api dunia, menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa. Dari pegunungan vulkanik yang menjulang hingga bentang alam karst yang menakjubkan. Geopark hadir sebagai konsep pelestarian yang menggabungkan keunikan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya lokal dalam satu kawasan yang dikelola secara berkelanjutan.

Secara umum, geopark adalah wilayah yang memiliki nilai geologi penting, termasuk unsur arkeologi, ekologi, dan budaya, yang dikelola secara terpadu untuk tujuan konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi.

Indonesia memiliki banyak geopark yang menawarkan keindahan alam yang unik dan fenomena geologi yang menarik. Berikut adalah beberapa informasi tentang geopark di Indonesia, termasuk lokasi, keindahan alam, dan fenomena geologi yang ada di sana. Yuk kita sama-sama mengenal 12 geopark di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geopark.

Geopark Batur

Geopark Batur menjadi geopark pertama di Indonesia yang masuk dalam UNESCO Global Geopark pada tahun 2012. Salah satu daya tarik geopark yang berada di Kabupaten Bangli, Bali ini ada pada keindahan alam yang terbentuk alami dari jejak letusan Gunung Batur.

Gunung Batur saat ini masih aktif dan menghasilkan beragam batuan yang dapat dimanfaatkan warga untuk membangun rumah. Total ada 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur, tepatnya di Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur. Ada juga peninggalan bersejarah dari hebatnya letusan Gunung Batur di Museum Geopark Batur.

Geopark Gunung Sewu

Geopark Gunung Sewu masuk UNESCO Global Geopark pada 2015 silam. Kawasan geopark ini membentang di tiga kabupaten: Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan. Tentunya, terpilihnya Geopark Gunung Sewu tidak bisa dipisahkan dari kekayaan arkeologis warisan budaya manusia masa lampau.

Terdapat berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum di geopark ini. Bila ditotal Geopark Gunung Sewu punya 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite).

Geopark Gunung Rinjani

Geopark yang berhasil masuk UNESCO pada 2018 ini menawarkan kombinasi keanekaragaman hayati, keanekaragaman geologi, serta keragaman budaya yang indah. Belum lagi, Geopark Gunung Rinjani memiliki keragaman flora dan fauna berstatus endemik. Seperti bunga anggrek (Vanda Limbata), Celepuk Rinjani, Elang Flores, dan banyak lagi.

Geopark Gunung Rinjani membentang di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur, Geopark Gunung Rinjani turut masuk dalam salah satu geopark di Indonesia yang menarik untuk dijelajahi.

Geopark Ciletuh

Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2018. Geopark Ciletuh dikelilingi oleh hamparan aluvial dengan bebatuan unik dan pemandangan yang indah. Tidak hanya perbukitan batu, Geopark Ciletuh juga memiliki pantai dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.

Geopark Ijen

Daya tarik Geopark Ijen tidak sekadar keunikan geologi dan budaya saja. Melainkan, juga adanya fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia. Selain itu, di Geopark Ijen menjadi habitat bagi 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia. Hebatnya lagi, Geopark Ijen memiliki danau paling asam di dunia.

Secara administratif, Geopark Ijen terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Geopark Danau Toba

Kali ini kita bergeser ke Sumatera Utara, Geopark Danau Toba merupakan salah satu geopark di Indonesia telah mendunia. Terbentuk dari letusan Gunung Toba yang terjadi puluhan ribu tahun silam, Geopark Danau Toba sukses menciptakan bentang alam dan potensi wisata yang luar biasa.

Geopark Belitung

Geopark Belitong merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dikelilingi oleh Selat Karimata di utara, wilayah Jawa di timur dan selatan, dan Selat Gaspar di barat. Terdaftar masuk UNESCO Global Geopark sejak 2021.

Terpilihnya Geopark Belitung sebagai Global Geopark berkat perpaduan keberagaman geologis, budaya, biologis, serta geografis yang unik dari geopark ini. Geopark Belitung memiliki warisan geologi bernilai tinggi, seperti kenampakan geomorfologi batuan granit perairan, peninggalan gunung api purba bawah laut, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara, serta Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.

Geopark Kebumen

Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Geopark Kebumen memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk 41 situs geologi seperti Pantai Menganti dan formasi batuan tertua di Pulau Jawa yang berusia lebih dari 120 juta tahun. Selain itu, geopark ini juga mengelola 8 situs biologi dan 10 situs budaya, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam sejak zaman dahulu.

Geopark Maros Pangkep

Geopark Maros Pangkep memiliki potensi alam yang luar biasa, meski baru masuk dalam UNESCO Global Geopark pada 2023. Geopark Maros Pangkep merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia, setelah Cina Selatan. Geopark yang berada di Sulawesi Selatan ini memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari tumpukan bebatuan gamping yang khas. Menariknya, di geopark ini juga terdapat ratusan gua yang menjadi tempat tinggal manusia prasejarah.

Geopark Merangin

Menurut situs UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi. Flora tersebut merupakan satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspos dari jenisnya di dunia saat ini.

Nama ‘flora Jambi’ mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian dari formasi batuan yang berasal dari Permian Awal (berusia 296 juta tahun). Tumbuhan yang memfosil ini termasuk lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji, yang bereproduksi melalui penyebaran biji, bukan melalui spora.

Kawasan tersebut telah dihuni sejak zaman prasejarah dan menjadi rumah bagi berbagai kelompok adat, antara lain suku Orang Batin Lamo dan marga Serampas.

Geopark Raja Ampat

Geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark selanjutnya adalah Geopark Raja Ampat. Geopark yang terletak di Papua Barat Daya ini dijuluki sebagai “The Emerald Karst in the Equator” berkat gugusan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa.

Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi habitat bagi ratusan jenis unik, langka, dan terancam punah. Juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik, yang tak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun.

Geopark Meratus

Berlokasi di Kalimantan Selatan, Geopark Meratus menyimpan sejarah geologi yang terbentuk dari tabrakan dua lempeng benua, yang mengangkat kerak samudra dari kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut menjadi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini memperlihatkan formasi batuan ofiolit yang diperkirakan berusia 150 hingga 200 juta tahun, menjadikannya salah satu catatan geologi penting di Indonesia.(kp)

Tinggalkan Balasan