Asyraf Apresiasi Woro-Woro Stop Kekerasan Terhadap Anak di SMKN 1 Pangkalpinang

Pangkalpinang – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengapresiasi woro-woro atau pengumuman stop kekerasan terhadap anak di SMKN 1 Pangkalpinang. Ini pertanda baik untuk menjaga hak-hak anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang.

Pernyataan tersebut disampaikan Asyraf setelah melewati salah satu lorong di sekolah tersebut, ketika hendak menyampaikan materi pada kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Kamis (20/10/2023).

“Sekolah ini memperhatikan hak anak di antaranya, hak kelangsungan hidup, hak untuk melestarikan dan mempertahankan hidup, hak memperoleh kesehatan dan beberapa hak anak lainnya. Diharapkan tidak ada bullying terjadi di sini,” kata Asyraf.

Selain itu, Asyraf juga mengingkatkan agar siswa jangan berpikir untuk cepat menikah. Sebab usai ideal menikah yakni, laki-laki berusia 25 tahun sedangkan perempuan berusai 21 tahun. Pendidikan menjadi salah satu faktor pencegahan pernikahan usai anak.

Kemajuan teknologi menyebabkan banyak bermunculan aplikasi komunikasi dua arah. Asyraf menjelaskan, hendaknya siswa bisa memilih aplikasi yang baik untuk di-instal di smartphone. Sedangkan aplikasi yang tidak baik untuk anak jangan di-instal.

“Anak-anak juga harus hati-hati membagikan foto. Sebab dengan menggunakan teknologi, foto tersebut bisa dimanfaatkan untuk perbuatan jahat atau rekayasa foto,” jelasnya.

Tak kalah penting, kesempatan ini dimanfaatkan Asyraf menjelaskan mengenai sekolah ramah anak. Sekolah ini memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, termasuk mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di satuan pendidikan.

Pesan-pesan disampaikan Asyraf dengan interaktif. Anak-anak bisa secara langsung berdialog di sela-sela penyampaian materi. Asyraf juga tak segan berbagi alamat media sosial untuk mempermudah siswa-siswi jika ingin bertanya seputar persoalan anak.

Jonathan salah satu siswa bertanya mengenai cara mengatasi pergaulan bebas. Memjawab pertanyaan tersebut, Asyraf mengatakan, pergaulan bebas banyak terjadi di luar sekolah. Untuk itu, ketika jam sekolah selesai langsung pulang ke rumah.

“Setelah pulang sekolah jangan mampir lagi, langsung pulang ke rumah. Selain itu, anak-anak bisa aktif mengikuti organisasi di sekolah seperti Pramuka. Tak kalah penting, bertemanlah dengan orang yang mempunyai perilaku baik,” saran Asyraf.(hzr)

Tinggalkan Balasan