DRPPA di Beltim Harus Bertambah, Asyraf: Ini Perlu Komitmen

Beltim – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengharapkan ada komitmen pihak desa untuk membentuk desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPA). Sementara ini di Beltim hanya ada satu DRPPA yakni, Desa Simpang Tiga.

“Terdapat 39 desa di Beltim. Sejumlah desa tersebut bisa mengikuti jejak Desa Simpang Tiga,” harap Asyraf saat Kegiatan Fasilitasi Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/KRPPA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Ruang Pertemuan Kantor Dinsos PPA, Kabupaten Beltim, Jumat (8/12/2023).

Lebih jauh Asyraf menegaskan, perlu menguatkan komitmen bersama untuk membentuk desa ramah perempuan dan peduli anak. Persoalan yang dihadapi sekarang ini, tingkat ekonomi perempuan masih rendah.

Mengatasi persoalan itu, kata Asyraf, pihak desa bisa memotivasi untuk memberdayakan UMKM di desa. Langkah dan upaya tersebut hendaknya berdampak terhadap peningkatan ekonomi perempuan. Selain itu, rata-rata lama sekolah perempuan di bawah angka nasional.

“Untuk itu, anak-anak harus bersekolah. Kendati anak membantu orang tua bekerja, namun harus tetap bersekolah. Selain itu, jangan menikahkan anak di usia anak sebagai upaya menekan angka pernikahan usia anak,” harapnya.

Sementara ini jumlah kasus terhadap perempuan dan anak meningkat. Asyraf mengatakan, peningkatan jumlah kasus kekerasan ini kemungkinan dikarenakan masyarakat sudah mulai berani membuat laporan.

“Terhadap kasus yang menimpa anak, pihak desa mesti proaktif melaporkan ke pihak terkait. Hal itu bertujuan agar kasus bisa terselesaikan,” kata Asyraf.

Tak hanya itu, jelas Asyraf, para kades juga bisa memberikan motivasi agar sekokah di daerahnya menjadi sekolah ramah anak. Caranya, kades ikut melakukan sosialisasi dengan cara bekerja sama dengan pihak sekolah, contohnya meminta kesempatan menjadi pembina upacara.

“Melengkapi administrasi kependudukan bagi anak juga penting dalam DRPPA. Kades bisa membantu anak mempunyai kartu identitas anak. Namun ketika melengkapi persyaratan harus jujur,” tegas Asyraf.

Hal senada dikatakan Efita Santy, S.Pt Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos PPA Kabupaten Beltim. Ia berharap semua desa ramah perempuan dan peduli anak. Saat ini perlu melakukan upaya merealisasikannya.

“Ini kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak. Sebab desa memiliki potensi yang luar biasa,” ungkapnya.

Sebelumnya Sekretaris Dinsos PPA Kabupaten Beltim Oripantoro ST mengatakan, kasus yang menimpa perempuan dan anak cukup banyak, namun sumber daya manusia untuk menangani kasus ini terbatas.

“Kita berharap SDM di dinas bertambah untuk memberikan pelayanan maksimal. Sehingga kita bisa cepat menyelesaikan semua kasus terkait perempuan dan anak,” jelasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk membentuk, mewujudkan DRPPA di Kabupaten Belitung Timur.(hzr)

Tinggalkan Balasan