Asyraf: Berbagi Makanan Tambahan Langkah Cegah Stunting 

Pangkalan Baru – Sebanyak 40 paket makanan diberikan kepada warga sekitar, Desa Benteng, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Rencananya program ini dilakukan selama 6 bulan ke depan, terhitung mulai Juni 2024. Diharapkan program ini dapat menekan angka stunting di Bangka Belitung. 

Hal tersebut disampaikan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka saat Launching Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan “Maranatha, Berbagi” kerja sama GPIB Maranatha Pangkalpinang dengan DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Puskesmas Benteng, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (27/6/2024).

Tampak masyarakat antusias mengikuti program berbagi makanan tambahan tersebut. Hadir pada kesempatan ini, Anas Maruf Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Kabupaten Bangka Tengah, PHMJ. GPIB MARANATHA Pangkalpinang, Penatua J.B.P. Tenlima, Ketua Bidang Germasa dan Lingkungan Hidup.

Menurut Asyraf, program ini bagian upaya pencegahan stunting dan menekan angka anak stunting di Bangka Belitung. Anak sebagai generasi penerus, untuk itu perlu memperhatikan asupan makanan bergizi bagi anak. Tak kalah penting juga perlu memberikan pola asuh yang baik bagi anak.

“Ini rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional. Diharapkan program ini bisa menjadi inisiasi, memberikan contoh baik untuk organisasi keagamaan lainnya,” kata Asyraf.

Saat ini kasus stunting masih cukup tinggi. Asyraf mencontohkan, kasus di Desa Rebo, Kabupaten Bangka ada tujuh anak stunting. Padahal daerah ini merupakan pemukiman nelayan, atau penghasil ikan. Mestinya jika anak diberikan makan ikan, tentunya asupan gizinya baik.

“Mungkin perlu nelayan saling berbagi ikan untuk anak stunting di daerahnya. Sehingga anak sehat, dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” harapnya.

Tak hanya itu. Asyraf juga menyarankan agar orang tua tidak merokok dekat anak. Sebab asap rokok memberikan berperan terhadap terjadinya stunting. Selain itu, kasus stunting juga bukan hanya faktor ekonomi.

“Kita mesti bergerak bersama, melibatkan semua stakeholder untuk mengatasi stunting. Menciptakan keluarga berkualitas, keluarga berkualitas menuju Indonesia emas,” ungkapnya.(Hzr)

Tinggalkan Balasan