Pangkalpinang – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan ada empat fenomena generasi muda saat ini. Lebih dari separuh generasi muda sudah menjadi bagian dari fenomena sebagai pengguna smartphone.
“Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, smartphone selalu dekat dengan generasi muda,” kata Asyraf saat menyampaikan materi pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), tahun pelajaran 2024/2025, di Aula SMAN 2 Pangkalpinang, Selasa (16/7/2024).
Menyikapi hal tersebut, Asyraf menyarankan agar siswa sebagai generasi muda dapat memanfaatkan smartphone untuk keperluan yang bersifat positif. Gunakan smartphone untuk berkomunikasi, dan jangan mengunduh aplikasi yang bisa membawa dampak buruk.
Adapun tiga fenomena lainnya yakni, berpacaran, merokok dan minuman beralkohol. Asyraf menekankan kepada siswa untuk tidak berpacaran. Pasalnya berpacaran menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan usia anak.
“Angka pernikahan usia anak di Bangka Belitung masih tinggi. Saya minta anak-anak mempunyai komitmen untuk tidak berpacaran dan melakukan pernikahan usia anak,” tegas Asyraf.
Begitu juga halnya dengan merokok dan minuman beralkohol. Asyraf mengatakan, siswa harus menjauhi rokok dan minuman beralkohol. Sebab Itu tidak baik bagi perkembangan siswa, karena sebagai anak masih mempunyai masa depan.
“Jika sudah pernah merokok, maka segera kembali ke jalan yang benar. Tinggalkan perbuatan tersebut, sebab anak bagian dari masa kini dan pemilik masa depan,” tegas Asyraf.
Tak kalah penting, Asyraf juga mengingatkan kembali pihak sekolah untuk memperhatikan persoalan terkait sekolah ramah anak. Contohnya, kantin tidak menjual mie instan, tidak ada tanaman berduri di sekolah dan pagar tidak menggunakan kawat berduri.
Suhadi Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menyambut baik sekolah ramah anak tersebut. Semua unsur yang tidak dibolehkan untuk menjadi sekolah ramah anak akan menjadi perhatian. “Kantin sekolah kita tidak menjual mie instan,” jelasnya.(hzr)