MABMI KBB Bawa Tim Gasing ke Melaka

MABMI KBB Bawa Tim Gasing ke Melaka

MAJELIS Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kepulauan Bangka Belitung (KBB) telah membawa tim gasing ke ajang pertandingan gasing internasional yang digelar di Melaka, Malaysia, pada 18–20 Juli 2025 lalu.

Demikian dikatakan Ketua MABMI KBB, Dato’ Marwan Al Ja’fari, di kediamannya Bukit Betung, Sungailiat.

Dato’ Marwan mengungkapkan, kegiatan itu diselenggarakan oleh Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), organisasi yang dipimpin oleh Tuan Yang Terutama (TYT) Tun Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam. Pertandingan gasing antarnegara itu diikuti oleh peserta dari Malaysia– sebagai tuan rumah, Singapura, Thailand, dan Indonesia.

“Dalam kesempatan ini kami tim gasing dari Kepulauan Bangka Belitung diminta tampil dalam bentuk demonstrasi. Kami memperkenalkan Gasing Jantung, gasing khas Kepulauan Bangka Belitung yang dibuat oleh Agus MD atau Agus Gasing,” kata Marwan.

“Mudah-mudahan tahun depan gasing jantung Made In Provinsi Bangka Belitung yang sudah diperkenalkan ini akan dimasukkan dalam agenda DMDI dan di pertandingkan pada perlombaan gasing antar bangsa dimasa yang akan datang,” lanjut Dato’ Marwan, didampingi Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga MABMI KBB, Tanaim SH.

Selain tampil, tim juga mengamati langsung bentuk dan teknik permainan yang dipertandingkan di Malaysia, yaitu gasing piring. Permainan ini memiliki bentuk dan gaya main yang berbeda dengan gasing dari Kepulauan Bangka Belitung.

“Itu akan kami pelajari lebih serius. Ke depan, kami akan datang kembali, selain untuk ikut bertanding gasing piring buatan Malaysia, juga akan ikut bertanding gasing jantung buatan Provinsi Bangka Belitung dan kami yakin tim gasing dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini akan meraih hasil terbaik, pada tahun depan” ujar Marwan.

Ia lalu mengutip kalimat legendaris dari Julius Caesar usai memenangkan pertempuran di Asia Kecil: Veni, Vidi, Vici — saya datang, saya lihat, saya menang-.  “Itulah semangat yang akan kita bawa,” lanjutnya.

Marwan menekankan pentingnya pertukaran budaya dalam forum-forum seperti ini. “Perlu ada take and give dalam relasi antarbudaya. Kalau kita ingin gasing kita diakui dan dimainkan di level antarbangsa, kita juga perlu terbuka untuk menerima dan memainkan gasing dari negara lain,” ujarnya.

“Kalau semangat ini terus terjaga, dan hubungan antarnegara dalam budaya serumpun ini semakin erat, maka kita akan siap menggelar pertandingan gasing antarnegara di Kepulauan Bangka Belitung,” pungkasnya.(MABMI)

Tinggalkan Balasan