Sungailiat – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan ilustrasi film-film hero (kepahlawanan) untuk memotivasi anak-anak yang tergabung di Forum Anak. Sebab ada poin-poin baik disampaikan dan dapat diambil dalam film itu.
“Ambil pesan-pesan baiknya. Anak-anak juga dapat membuat film hero dengan kearifan lokal,” kata Asyraf saat kegiatan Sosialisasi Pelopor dan Pelapor (2P) dan Konvensi Hak Anak (KHA), di Ballroom, Novilla, Sungailiat, Kabupaten Bangka, (28/8/2025).
Tampak anak-anak antusias mendengarkan ilustrasi yang disampaikan, dan senyum mengukir di wajah anak ketika Asyraf menyarankan anak-anak memproduksi film-film hero.
“Sudah ada film hero Gatot Kaca. Anak-anakpun dapat membuat film hero yang beraroma cerita di daerah,” saran Asyraf.
Kemajuan zaman mendekatkan anak-anak dengan teknologi. Asyraf mengharapkan, anak-anak membuat komitmen untuk tidak membuka smartphone pada jam-jam tertentu. Sekarang ini, banyak ditemukan keluarga disibukkan oleh smartphone.
“Saat berkumpul, anak, ayah dan ibunya sibuk melihat smartphone. Bahkan di media sosial ada anekdot kucingnya juga memenang smartphone. Ilustrasi ini bentuk sindiran realita,” jelas Asyraf.
Sebelumnya, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bangka, Rismy Wira Madonna saat membuka kegiatan mengatakan, tahun ini Kabupaten Bangka menyandang KLA predikat Nindya. Hendaknya ke depan mendapatkan predikat Utama.
Pemenuhan hak anak menjadi salah satu prioritas. Rismy menambahkan, pemenuhan hak anak bertujuan mewujudkan anak hebat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkat kapasitas dan membentuk anak siap bersinergi.
“Anak-anak harus bisa mengekspresikan ide-ide dan gagasan. Anak merupakan pemimpin masa depan, menjadi agen perubahan dan bisa belajar meningkat kapasitas diri,” kata Asyraf.(hzr)

