Awasi Tindakan Perundungan, Anak Diajak Mengenai Sejak Dini

Pangkalpinang – Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuat ruang pertemuan SDITU Al Qudwah Pangkalpinang semarak. Tampak anak-anak interaktif ketika sesi penyampaian materi pencegahan perundungan.

Kali ini, tayangan video menjadi awal bahan bagi anak-anak untuk menyerap informasi mengenai pencegahan tindakan perundungan. Anak-anak memperhatikan serius tayangan video dari awal hingga akhir.

“Tolong ceritakan, dan apa yang ingin disampaikan dalam tayangan video ini,” kata Asyraf disambut dengan tunjuk jari siswa yang ingin menjawab tantangan untuk mendapatkan hadiah buku.

Putri siswa kelas IV mendapatkan kesempatan untuk maju. Ia menjelaskan beberapa poin tindakan perundungan terdapat dalam alur cerita video. “Ada temen sekolah yang mengambil barang milik temannya,” Putri mencontohkan.

Usai Putri bercerita, Asyraf menjelaskan, tindakan perundungan yang ada di dalam video itu tidak boleh dilakukan kepada siapapun. Jika tindakan itu terjadi pada diri sendiri, atau teman lain segera laporkan ke guru yang ada di sekolah.

Ada perundungan yang bersifat kontak fisik langsung. Lebih jauh Asyraf menjelaskan, ada juga perundungan yang bersifat verbal langsung. Perundungan kontak fisik langsung merupakan tindakan memukul, mendorong, menggigit atau yang bersifat kontak fisik lainnya.

Sedangkan perundungan kontak verbal langsung, Asyraf mencontohkan, tindakan seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan, sarkasme merupakan tindakan perundungan kontak verbal langsung.

Mengedepankan dialog interaktif, Asyraf mengajak anak-anak memberikan beberapa contoh tindakan perundungan yang kerap terjadi, baik perundungan kontak fisik langsung dan kontak verbal langsung yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Nuralifah siswa kelas VI mencoba menjelaskan mengenai contoh tindakan perundungan. Menurutnya, mengejek teman dan mengungkapkan kata-kata kasar menjadi salah satu bentuk perundungan.

Perundungan memberikan pengaruh kurang baik bagi korban. Asyraf mengatakan, perundungan memberikan pengaruh seperti gangguan mental, penurunan prestasi anak. Selain itu, biasanya anak ada keinginan menarik diri dari lingkungan sosial.

“Mulai dari usia anak harus mampu mendeteksi secara dini tindakan perundungan. Selain itu, harus berani melawannya dengan minta pendampingan dari guru dan orang tua,” jelas Asyraf.(hzr)

Tinggalkan Balasan