“Kita masih perlu membentuk 74 kampung keluarga berkualitas lagi agar target terpenuhi. Target kuantitas ini harus diikuti dengan kualitas,”
Pangkalpinang – Tercatat sebanyak 118 kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini. Sejumlah kampung KB ini tersebar di desa/kelurahan. Sedangkan di Kota Pangkalpinang, kampung KB ada di 12 kelurahan.
Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, arahan dari BKKBN pusat tahun ini harus membentuk 192 kampung KB atau sebanyak 14 desa/kelurahan per kabupaten/kota.
“Kita masih perlu membentuk 74 kampung keluarga berkualitas lagi agar target terpenuhi. Target kuantitas ini harus diikuti dengan kualitas,” jelasnya saat Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Program Ketahanan Keluarga di Kampung Keluarga Berkualitas (KB), di PIA Hotel, Kamis (1/12/2022).
Agar sejumlah target tersebut terpenuhi, Asyraf menyarankan, semua stakeholder terkait harus bisa menyamakan persepsi. Selanjutnya komitmen itu bisa membantu dan menjadi bahan bagi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menyusun kebijakan.
Komitmen yang terbentuk harus kuat. Asyraf menambahkan, selain itu perlu memperkuat basis data. Kalau sekarang masih menggunakan rumah data, namun kemungkinan ke depan data sudah disimpan secara online. Pemanfaatan ini data harus dilakukan secara maksimal.
“Pengelolaan data harus dilakukan secara baik, sebab data sangat berguna untuk menjalankan pekerjaan. Jika bekerja menggunakan data, akan membuat pekerjaan lebih mudah,” jelasnya.
Pembangunan sumber daya manusia berbasis keluarga. Menurut Asyraf, agar anak tidak stunting maka diberikan makanan bergizi. Ibu rumah tangga harus pandai menjaga kesehatan keluarga. Ternyata kebanyakan orang sakit itu dikarenakan pikiran.
“Berikan anak makan ikan, di Pangkalpinang tidak sulit untuk mencari penjual ikan. Selain itu, berpikirlah yang baik-baik, sehingga badan sehat. Lalu mendidik anak sesuai dengan zamannya,” ungkapnya.
Menyinggung mengenai Kota Layak Anak (KLA) Pangkalpinang, kata Asyraf, dengan adanya kampung keluarga berkualitas menjadi bagian pendukung Pangkalpinang sebagai kota layak anak.
“Karena Pangkalpinang sebagai kota layak anak, iklan komersial di lingkungan Pangkalpinang harus ramah anak. Contohnya iklan rokok jangan terlalu banyak ditayangkan,” sarannya.(Hzr)