“Permasalahan seputar data sering terjadi di sekitar kita, karena data yang diperoleh tidak akurat. Selain itu terkadang mengalami kendala untuk mengakses data, akhirnya menghambat proses penentuan kebijakan,”
Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd
Pangkalpinang – Data informasi kependudukan dan keluarga menjadi dasar penetapan kebijakan penyelenggaraan pembangunan. Data merupakan sesuatu yang sangat berharga sehingga penyediaan data harus benar-benar akurat. Selain itu, ketersediaan data pun harus selalu termutakhir.
Hal tersebut disampaikan Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Kegiatan Penyusunan Profil Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta Pemanfaatan Data Kependudukan dalam Penyusunan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK).
Kegiatan yang digelar di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur Babel, Kamis (11/5/2023) tersebut menghadirkan pemateri di antaranya, Dr. Devi Valeriani, SE, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung dan Fajar Supriyadi Sentosa Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung.
“Permasalahan seputar data sering terjadi di sekitar kita, karena data yang diperoleh tidak akurat. Selain itu terkadang mengalami kendala untuk mengakses data, akhirnya menghambat proses penentuan kebijakan,” kata Asyraf.
Penyediaan data untuk kelangsungan pembangunan dan perencanaan pembangunan. Asyraf mencontohkan, jika penduduk banyak perempuan, kebijakan yang diambil mempertimbangkan data tersebut. Begitu juga mengenai data KDRT, jika banyak kasus akan ada kebijakan untuk mengantisipasinya.
Beberapa data harus disesuaikan atau dilengkapi. Asyraf mengharapkan adanya inovasi dalam pengumpulan data tersebut. Data harus benar, baik dalam proses pengumpulan, pengolahan maupun penyajiannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
“Jika data tidak akurat membuat pusing sendiri. Diharapkan mitra kerja sumber data dan informasi dapat mendukung dan bekerja sama terkait penyediaan data profil ini, agar bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.(Hzr)