Pengajian DWP DP3ACSKB, Pasang Niat Kuat Jika Ingin Berhaji

Pangkalpinang – Selain pengajian rutin bulan Ramadan, DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar pengajian di Mushola, Jumat sore (26/5/2023). Namun pengajian kali ini digelar DWP DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, bulan Ramadan rutin menggelar pengajian, kali ini DWP mengundang Ustadz Nazrin guna menyampaikan kajian.

“Kali ini DWP kita yang menggelar pengajian. Semoga kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” harap Asyraf usai mengabsen dan menanyakan alasan anggota DWP DP3ACSKB yang berhalangan hadir.

Hadir pada kesempatan ini, Ketua DWP DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tien Rostini Asyraf Suryadin, anggota DWP DP3ACSKB serta sejumlah pegawai.

Kali ini Ustadz Nazrin menyampaikan materi kajian mengenai ibadah haji. Ia menjelaskan, pelaksanaan ibadah haji hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Sekarang ini sudah akan memasuki bulan haji.

Terdapat empat bulan dalam kalender Islam diagungkan dan dimuliakan. Empat bulan haram tersebut, di antaranya yaitu Bulan Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab. Ada tiga bulan berturut-turut, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram.

“Haji ini ibadah yang misterius, sebab banyak orang kaya punya banyak mobil dan motor tetapi tidak beribadah haji. Sebaliknya, orang tidak kaya bisa melaksanakan ibadah haji,” jelasnya.

Ibadah haji merupakan ibadah badan dan ibadah hati. Nazrin mengatakan, harus ada niat kuat untuk beribadah haji. Daftar dulu, jangan memikirkan kapan berangkatnya. Ibadah haji adalah ibadah dipanggil Allah.

Uwais al Qarni menjalankan ibadah haji dengan berjalan kaki. Ustadz Nazrin menjelaskan, saat pergi haji Uwais al Qarni tidak sendirian, sebab Uwais al Qarni berangkat haji sambil menggendong ibunya. Ini dilakukan karena ada niat kuat memenuhi keinginan ibu untuk berangkat haji.

“Kalau anak sekarang, jangankan menggendong ibunya menunaikan ibadah. Ketika ibunya ingin ikut menaiki mobilnya tidak diajak. Deng lah, mak lah tua dak usah nek ikut,” katanya menggunakan bahasa Bangka langsung disambut tawa jemaah.

Banyak pahala melakukan ibadah haji. Ustadz Nazrin menegaskan, pasang niat walaupun belum mendaftarkan diri. Orang yang mampu menunaikan ibadah haji, tapi tidak melaksanakannya, maka jangan menyesal kalau mati dalam keadaan yahudi atau nasrani.

Tak hanya berhaji. Ustadz Nazrin juga mengajak jemaah agar rajin bersedekah. Jika bersedekah harus ikhlas. Walaupun nilai sedekahnya sedikit, namun terus dibiasakan untuk bersedekah.

“Kita berhaji, bersedekah mengharapkan surganya Allah. Berharap mendapatkan surga yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga dan terbesit dalam hati,” ungkapnya.(hzr)

Tinggalkan Balasan