PANGKALPINANG — Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung giat menjalankan program peningkatan kapasitas SDM perempuan. Salah satu strateginya membuat sekolah informal bagi kaum perempuan.
Susanti Kepala DP3ACSKB Babel menjelaskan, sekolah perempuan menjadi salah satu program unggulan tambahan DP3ACSKB tahun ini. Untuk melaksanakan program tersebut terlebih dahulu akan mempersiapkan data pendukung. Sejumlah data yang dibutuhkan di antaranya, data-data IR, Dukcapil.
“Selain itu juga data jumlah stunting plus penyebabnya, pernikahan anak, termasuk kasus kekerasan,” jelas Susanti, Senin (27/1/2020).
Sebelumnya Sahring Sekretaris DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, program ini sudah dibahas bersama Gubernur. Salah satu hasil rapat, menetapkan daerah tempat pelaksanaan program sekolah perempuan ini. Sebagai daerah percontohan di Desa Jelutung Dua, Bangka Tengah dan Desa Rukam, Kabupaten Bangka.
“Sekolah ini bertujuan meningkatkan pengetahuan perempuan di desa, sehingga bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga,” kata PPID DP3ACSKB Babel tersebut.
DP3ACSKB Babel tak bergerak sendiri dalam menjalankan program. Menurut Sahring, terdapat beberapa OPD terkait dilibatkan menyukseskan program. Sejumlah OPD itu di antaranya, Dinas UMKM, Disperindag, Dinas Pendidikan, DKP, Diskominfo, BPMPD dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tujuan lain program sekolah perempuan, jelas Sahring, untuk menekan jumlah kasus stunting dan pernikahan usia dini. Sekolah perempuan ini berupaya mengubah karakter perempuan serta menumbuhkan jiwa entrepreneur. Sehingga kaum perempuan bisa mandiri membantu membangun keluarga sejahtera.
Lebih jauh ia menjelaskan, siswa sekolah perempuan tersebut merupakan ibu-ibu muda, wanita putus sekolah. Langkah selanjutnya akan membahas mengenai kurikulum sekolah perempuan tersebut. Sementara bertindak sebagai instruktur yaitu, dari UN Women.
“Sekolah ini akan menciptakan perempuan ulet dan terlatih. Setelah program selesai, siswa diwisuda layaknya sekolah entrepreneur,” jelas Sahring.