Saat ini telah berhasil dibuka lahan seluas 45 hektare untuk tanaman jeruk dan sedang dilakukan persiapan lahan tambahan seluas 30 hektare lagi. Sebagian tanaman tersebut sudah berproduksi.
Sementara di sektor peternakan memelihara 310 ekor sapi. Sebelumnya juga dipelihara jenis sapi bali, brahman, limousine dan brangus yang merupakan jenis sapi potong. Kotoran sapi tersebut digunakan sebagai bahan pembuat kompos.
Pupuk anorganik ini selanjutnya digunakan untuk penyuburan lahan bekas tambang. Sedangkan budidaya ikan dilakukan di BBG untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Bibit-bibit ikan nila hasil budidaya dibagikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bekas lahan tambang.
Upaya melestarikan lingkungan menjadi perhatian Bangka Botanical Garden. Terdapat lima hektare lahan digunakan sebagai pusat pembibitan bakau (mangrove). Sudah sekitar 700.000 bibit tanaman bakau digunakan untuk konservasi mangrove di sepanjang pesisir timur pantai Pulau Bangka.
Bangka Botanical Garden juga telah menyumbangkan sebanyak 100.000 batang bibit bakau kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan untuk konservasi mangrove kawasan Kepulauan Seribu.
Tentunya tidak rugi jika Anda menghabiskan waktu berwisata di agrowisata Bangka Botanical Garden (BBG). Sebab, selain bisa menikmati keindahan wisata alam, Anda juga dapat menambah pengetahuan di bidang pertanian, perkebunan hingga peternakan.