Kadiskepora Suharto Bangga Bawahannya Dipromosikan Menjabat Eselon II

Kita harus mengutamakan pengendalian jati diri, tidak gegabah, emosional dan harus cermat. Utamakan dalam melayani pimpinan harus ikhlas

SUHARTO
Kadiskepora Bangka Belitung

PANGKALPINANG – Kadiskepora Bangka Belitung Suharto bangga melepas Burhanuddin. Sebelumnya Burhanuddin menjabat Sekretaris Diskepora, dan sekarang dipercaya menjabat eselon II Biro Umum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Saya selaku mantan atasannya terharu. Sedih tidak dapat bertemu di ruangan ini, namun terharu dan bangga karena mantan bawahan dapat meningkatkan prestasi dan kinerjanya,” kata Suharto di Kantor Diskepora, Selasa (30/6/2020).

Jabatan merupakan sebuah amanah. Ia menambahkan, ketika menduduki jabatan jangan sombong dan arogan. Harus semangat dan siap bekerja 24 jam. Sebab Biro Umum sangat strategis dan tugasnya sangat berat.

“Kita harus mengutamakan pengendalian jati diri, tidak gegabah, emosional dan harus cermat. Utamakan dalam melayani pimpinan harus ikhlas,” pesannya.

Kadiskepora Suharto mencontohkan, harus selalu siap jika diperintahkan pimpinan. Selain itu bisa menjaga sopan santun, jangan sampai perilaku menggores orang lain.

“Pandailah menempatkan diri sebagai kepala Biro Umum. Bila perlu jaga kandang, jangan kemana-mana tapi tetap mengerjakan tugas yang diberikan pimpinan,” paparnya.

Selain itu, Suharto mengharapkan pemangku jabatan sekretaris Diskepora untuk bisa beradaptasi mengelola anggaran di tempat baru. Tugas pokok Diskepora jangan diremehkan, karena jabatan ini strategis.

Sekretaris membuka peluang untuk mendatangkan tamu-tamu dari luar agar mau ke Bangka Belitung dengan cara membuat event-event lokal, nasional maupun internasional. Endingnya membuat Bangka Belitung mendunia.

Keberadaan Diskepora diharapkan bisa membuat Bangka Belitung terkenal di mata dunia. Untuk itu, katanya, seluruh pejabat hendaknya memikirkan kejuaraan-kejuaraan nasional dan internasional.

“Saya senang dengan kedatangan Yopi Wijaya mengisi posisi sekretaris, karena beliau juga hobi olahraga. Tinggal memikirkan komitmen Diskepora untuk terus membangun venue-venue  olahraga sesuai DED,” ungkapnya.

Terdapat sekitar 50 hektare lahan dialokasikan untuk sport center. Ia menambahkan, sementara ini baru ada lapangan panjat tebing. Cabor olahraga yang sudah meluncur ke tingkat nasional belum memiliki lapangan/ venue. 

Contohnya, kata Suharto, Bangka Belitung sudah melahirkan atlet tingkat Asean School. Namun belum memiliki lapangan atletik. Selain itu sudah melahirkan atlet nasional di cabor menembak, cabor tenis lapangan.

“Kita belum memiliki sarana memadai dan menunjang. Nah ini tantangan untuk ke depan, meskipun saya mendengar Diskepora akan bergabung dengan Dinas Pariwisata,” jelasnya.

Program sport tourism sudah ditetapkan dalam RPJMD dan itu harus tetap dijalankan. Suharto berharap dukungan dari semua jajaran. Sebab harus berani bermimpi kalau Bangka Belitung mau maju.

Untuk memajukan bidang olahraga, jelasnya, harus punya sarana olahraga memadai dan mendunia. Kalau tidak mempunyai sarana, maka sulit untuk beranjak maju.

“Bekerjalah dengan luar biasa, jangan hanya biasa-biasa saja. Insyaallah Bangka Belitung akan maju dan berubah,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan