150 Siswa Sekolah Perempuan Diwisuda, Gubernur Minta Siswa Mengaplikasikan Pengetahuan

PANGKALPINANG – Sebanyak 150 siswa Sekolah Perempuan Sekuntum Melati di wisuda. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr. Erzaldi Rosman, SE. MM mengharapkan sejumlah siswa yang sudah diwisuda ini bisa mengaplikasikan pengetahuannya secara langsung di tengah masyarakat.

“Walaupun sudah diwisuda, namun dinas terkait tetap melakukan pembinaan. Terutama dalam pemasaran produk,” kata Gubernur saat acara wisuda, di Ruang Pertemuan Pantai Pasir Padi, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (22/12/2020).

Jika siswa ini sudah mempunyai usaha, hendaknya dapat terus menjalankan usaha tersebut. Sehingga apa yang diharapkan bisa membuahkan suatu keberhasilan. Gubernur ingin sejumlah siswa ini menjadi ahli dalam bidangnya, sebelum mendapatkan bantuan.

“Jika memang sudah perlu diberikan bantuan modal, maka dibantu. Namun jika bisa mandiri, tetap dibantu untuk pemasarannya. Siswa ini diharapkan bisa menambah kekuatan ekonomi keluarganya,” saran Gubernur.

Sebelumnya Gubernur mengucapkan Selamat Hari Ibu. Diharapkan dengan momentum ini bisa membuat ibu-ibu semakin kuat, tangguh, cerdas dan semakin berilmu. Sebab jika ibu-ibu kuat dan sehat, maka selalu bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat, nusa dan bangsa.

Pernyataan senada disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi SH. Mengambil momentum peringatan Hari Ibu ke 92 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan melakukan wisuda pertama siswa Sekolah Perempuan Sekuntum Melati tahun 2020.

Awalnya, terdapat sekitar 203 siswa dari dua desa yakni, Desa Jelutung Dua, Kabupaten Bangka Selatan dan Desa Rukam, Kabupaten Bangka. Namun dari sejumlah siswa itu, yang bertahan ada 150 para perempuan hebat. Sejumlah perempuan ini ingin berubah dan melakukan perubahan.

Siswa yang diwisuda diberikan tanda kelulusan. Perempuan diminta untuk terus belajar, sebab hakikatnya tidak ada akhir dalam menuntut ilmu. Tim sekolah perempuan, tenaga pendidik dan dinas terkait sangat berperan dalam mendidik ibu-ibu.

“Selamat kepada siswa yang diwisuda hari ini, semoga ilmu dapat diterapkan dan bermanfaat,” harapnya.

Disaat bersamaan, Lili Pintauli Siregar, SH Komisioner KPK memberikan pengarahan terkait tindak pidana korupsi. Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga penggagas Sekolah Perempuan Sekuntum Melati ingin pengetahuan terkait pemberantasan korupsi menjadi materi pembelajaran.

“Sebab ibu-ibu mempunyai peran untuk mencegah terjadi tindak korupsi pada anggota keluarga. Pengetahuan yang didapatkan hendaknya bisa diaplikasikan,” harapnya.

Sebelumnya Yanuar, SE Asisten II Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan, dengan sejumlah potensi perempuan bisa berbuat yang bermanfaat. Bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, keluarga melainkan juga untuk masyarakat banyak.

Peran perempuan tidak terbatas, sebab bisa berkarya di berbagai bidang. Perempuan bisa bergerak di bidang politik, sosial tanpa harus menanggalkan jati dirinya terkait ibu sebagai manajer rumah tangga yang hebat. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan menjadi penting. Sekolah formal maupun informal harus dipertahankan demi menciptakan perempuan yang cerdas, mandiri. Sekolah Perempuan Sekuntum Melati adalah inovasi dan menjadi kebanggaan bersama,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan