Asyraf Mengajak Ulama Ikut Mengadvokasi Perlindungan Perempuan

Petaling – DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara masif melakukan advokasi kebijakan dan pendampingan layanan perlindungan perempuan. Kali ini kegiatan digelar di Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Rabu (4/10/2023).

Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, advokasi ini mesti melibatkan semua pihak. Ulama atau ustad bisa melakukan advokasi sesuai ilmunya. Pesan-pesan advokasi tersebut bisa disampaikan ketika tausiah atau saat khotbah.

“Pesan advokasi disampaikan sesuai bidangnya,” kata Asyraf saat Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan, di Desa Petaling, Rabu (4/10/2023).

Advokasi ini harus terus berlanjut. Asyraf menambahkan, pembenahan dan pembangunan karakter perempuan saat ini mungkin baru bisa dilihat hasilnya beberapa tahun ke depan. Contohnya keterwakilan perempuan di parlemen yang sudah semakin membaik.

“Perempuan sudah ada yang menjabat sebagai anggota dewan, walaupun jumlahnya masih belum terlalu banyak. Perempuan di desa ini harus mandiri dengan menjalani aktivitas industri rumahan,” saran Asyraf.

Lebih jauh Asyraf mengharapkan Desa Petaling bisa menjadi Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA). Untuk menjadi DRPPA tersebut, harus menghilangkan iklan-iklan rokok. Sebab rokok ini berdampak kurang baik bagi kesehatan, terutama perempuan dan anak.

“Produk rokok walaupun tidak diiklankan tetap ada yang beli. Perokok disarankan tidak merokok di dalam ruangan seperti kantor atau gedung fasilitas umum lainnya,” saran Asyraf.

Tak kalah menarik materi yang disampaikan Aksan Visyawan, S. ST., MH. Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wakil rakyat yang banyak mengerti agama ini, menyampaikan materi terkait perlindungan perempuan melalui pendekatan dan ilmu-ilmu keagamaan.

Sebelumnya Hismunandar Camat Mendo Barat mengatakan, saat ini sudah terbentuk Relawan SAPA. Nanti dibentuk juga Forum Anak, kelompok peduli perempuan. Setelah mendapatkan pengetahuan dari kegiatan ini, selanjutnya memberi edukasi di lingkungan terdekat.

“Kita edukasi perempuan di lingkungan sekitar kita. Terutama di lingkungan keluarga. Kita berharap perempuan mendapatkan tempat sama seperti laki-laki,” harapnya.

Hal senada disampaikan Ahmad Supandi, S.IP Kepala Desa Petaling. Ia mengatakan, adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan derajat perempuan. Sehingga ke depan tidak ada lagi perempuan yang diremehkan. Untuk itu sangat penting secara terus menerus mengadvokasi perempuan.

“Untuk di Desa Petaling ini kebanyakan aparaturnya perempuan. Selain itu, ada juga Ketua RT yang perempuan. Penting sekali kesetaraan gender, kini di parlemen keberadaan perempuan juga diperhitungkan,” ungkapnya.(hzr)

Tinggalkan Balasan