Portal Perizinan Lokasi Film di Indonesia Majukan Industri Film di Era Digital

Jakarta – Kemenparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendukung PT Produksi Film Negara (PFN) bersama dengan Telkom melalui anak perusahaannya Nuon Digital mendukung pembuatan portal Indonesia Film Facilitation (IFFa) untuk memajukan industri film di era digital sekaligus mempromosikan lokasi destinasi wisata melalui film.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung PT Produksi Film Negara (PFN) bersama dengan Telkom melalui anak perusahaannya Nuon Digital mendukung pembuatan portal Indonesia Film Facilitation (IFFa) untuk memajukan industri film di era digital sekaligus mempromosikan lokasi destinasi wisata melalui film, saat The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (13/11/2023)

Menparekraf Sandiaga Uno saat The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (13/11/2023) menjelaskan perizinan lokasi film di Indonesia seringkali menjadi hambatan utama dalam proses produksi film.

Maka IFFa disebutnya akan menjadi inisiatif digital yang efektif untuk menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan lokasi produksi film di Indonesia.

“Langkah PFN dan Telkom melalui platform IFFa menjadi tonggak baru dalam penyederhanaan proses produksi film. Berbagai upaya terobosan dan langkah inovatif diperlukan untuk memajukan industri perfilman di era digital,” ujarnya.

Direktur Utama PFN Dwi Heriyanto B. menambahkan, kolaborasi dengan Nuon bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital dalam industri film Indonesia. Selain juga mengembangkan ekosistem berkualitas demi kemajuan industri perfilman dan konten Indonesia.

“IFFa akan memberikan kemudahan kepada produser film untuk bisa dengan cepat mengakses ke lokasi-lokasi shooting yang diinginkan, termasuk perizinan shooting, menciptakan kolaborasi yang harmonis antara produser dan pemilik lokasi, serta memperluas kemitraan dengan pemangku kepentingan di sektor ini,” katanya.

Dengan berbagai lokasi yang terdaftar, termasuk perizinan yang jelas dan harga yang kompetitif, IFFa akan menjembatani kerja sama yang harmonis antara produser dan pemilik lokasi untuk menciptakan ekosistem inovatif yang mendukung industri perfilman.

“Kami sudah belajar pada best practice berbagai negara yang sudah menerapkan seperti Korea, India, dan Prancis. Mereka sudah punya platform yang telah digunakan oleh insan perfilman di sana,” ujarnya.

Para pemilik lokasi juga akan merasakan dampak positif melalui showcasing serta promosi lokasi-lokasi properti kepada para produser dengan cara yang lebih efisien dan transparan.

Dengan demikian, pemilik lokasi bisa mendapatkan peluang baru dalam mendapatkan tambahan pendapatan sekaligus mempromosikan tempat mereka kepada produser film lokal dan internasional.

Situs Website IFFa dapat diakses di alamat www.iffa.id oleh para penggiat film di Tanah Air.

PFN memproyeksikan pada 2024, IFFa akan bertransformasi lebih luas hingga menyediakan layanan lainnya seperti penyediaan cast atau talent, peralatan, kru perfilman, dan lain-lain.(kemeparekraf)

Tinggalkan Balasan