BANGKA BARAT – Berdasarkan data SIMFONI PPA, sepanjang tahun 2020 terdapat 24 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kabupaten Bangka Barat. Disinyalir kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan tersebut. Untuk itu, diharapkan ada peningkatan pengawasan orang tua terhadap anak dalam penggunaan teknologi komunikasi.
Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, pemberitaan kekerasan terhadap anak masih marak, baik kekerasan secara fisik, seksual termasuk bullying. Di era perkembangan teknologi komunikasi seperti sekarang ini, hendaknya anak lebih disibukkan melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat.
“Salah satu kegiatan positif yang dapat diikuti anak yakni, Forum Anak. Di forum ini anak diharapkan dapat mengekspresikan keinginan dan hak-haknya secara positif,” jelasnya saat Kegiatan Forum Anak Daerah Kabupaten Bangka Barat, di Gedung Graha Aparatur BKPSDMD, Rabu (23/6/2021).
Forum Anak merupakan salah satu strategi dalam mewujudkan kabupaten/kota untuk mencapai kabupaten/kota layak anak. Ia menjelaskan, sistem pembangunan kabupaten/kota layak anak telah menjalani pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak dilakukan secara terencana.
“Anak yang tergabung dalam Forum Anak adalah anak-anak hebat. Manfaatkan dan ikuti kegiatan ini guna menambah wawasan dan menambah teman,” ungkapnya.
Terdata di tahun 2020 lalu, terdapat sekitar 35 persen atau sekitar 71 ribu anak di Kabupaten Bangka Barat. Hak-hak semua anak ini wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara.
Forum anak menjadi salah satu alternatif untuk mendorong anak dalam proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan dilaksanakan atas kesadaran. Selain itu, ada pemahaman serta kemauan bersama.
“Di Forum Anak, dapat mengembangkan potensi spiritual, potensi jasmani, potensi sosial, potensi perasaan hingga potensi akal. Kami dari pemerintah provinsi memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen kepala daerah dan stakeholder terkait perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak,” jelasnya.
Sementara H. Sukirman, S.H Bupati Bangka Barat mengatakan, hak-hak anak merupakan unsur yang terdapat dalam kehidupan masyarakat serta penyelenggaraan pemerintahan. Secara umum pemerintah kabupaten telah memberikan kontribusi nyata membantu Forum Anak. Terutama dalam mensosialisasikan agar anak-anak sebagai penerus generasi bangsa tidak melakukan tindakan negatif.
Anak-anak diusia remaja memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ia menambahkan, jika tidak diarahkan, maka hal ini bisa membuat anak-anak lebih mudah terpengaruh pergaulan negatif. Oleh karenanya, melalui kegiatan ini semua pemangku kepentingan bersama-sama mewujudkan Bangka Barat menjadi kabupaten layak anak.
“Ke depan kita berharap anak-anak merasa memperoleh perlindungan dan dapat belajar dengan hak-hak mereka sepenuhnya. Bisa bermain dengan aman dan terarah. Kesejahteraan dan pelindung anak merupakan isu lintas sektor dan bisa dicapai dengan kerja sama yang erat dan berkesinambungan,” tegasnya.