Festival SAIK 2019, Dirjen IKP Kemenkominfo Berharap Potensi Babel Terangkat

JAKARTA — Persiapan Festival SAIK 2019 yang akan digelar tanggal 25-27 Oktober semakin matang. Kali ini Niken Widiastuti Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI secara langsung memberi arahan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. 

Niken Widiastuti Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengatakan, selain koordinasi kegiatan kehumasan, kegiatan ini juga bertujuan mempromosikan pariwisata dan produk unggulan di Bangka Belitung.

“Tim Kemenkominfo diajak ke sentra industri atau produk kerajinan. Sejumlah produk ini ditampilkan saat pameran nantinya. Begitu juga dengan potensi wisata,” saran Niken saat Rapat Koordinasi Festival SAIK di Ruang Rapat Maladi, Kemenkominfo RI, Rabu (28/8/2019).

Potensi di Bangka Belitung harus terangkat. Niken menambahkan, selain pegiat humas akan berdatangan wartawan media nasional hingga internasional. Jika dimanfaatkan dan dikemas secara baik, sehingga melalui pemberitaan dari sejumlah wartawan membuat Bangka Belitung menjadi lebih dikenal.

Diperkirakan ada sekitar 1500 hingga 2000 peserta. Niken menjelaskan, tema Festival SAIK yakni, Kolaborasi Komunikasi untuk Memperkuat Persatuan dan Kedaulatan Bangsa. Adapun sub tema pertemuan tahunan Bakohumas 2019, Peran Humas dalam Menyuarakan Persatuan untuk Memperkuat Kedaulatan Bangsa.

Sementara Yulizar Adnan Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan, siap menggelar kegiatan ini dan akan mendukung terlaksananya kegiatan SAIK 2019. Koordinasi telah dilakukan dengan pihak pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Prinsipnya Bangka Belitung siap. Selain koordinasi dengan pemerintah kabupaten kota, koordinasi juga telah dilaksanakan dengan berbagai pihak terkait,” kata Yulizar.

Selamatta Sembiring Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI menekankan agar ketersediaan layanan transportasi udara menjadi lebih jelas. Masalah ini menjadi persoalan krusial, jangan sampai membuat peserta tidak hadir.

“Kita akan memberikan info grafis untuk mengarahkan peserta terkait transportasi udara. Selain itu telah membuat rundown kegiatan, sehingga tidak terjadi penumpukan peserta. Hal ini guna mengantisipasi ketersediaan layanan penerbangan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan